Di sisi lain, Khairul juga berharap pengurus cabang olahraga serius dalam membina. Terutama bagaimana mencari jalan keluar dalam mengatasi persoalan anggaran agar kegiatan pembinaan dapat berjalan.
Menurutnya, menjadi pengurus olahraga justru harus siap-siap berkorban dan jangan berpikir mencari keuntungan. Itu sudah dilakukannya ketika memegang cabang tenis lapangan dan sepak takraw dengan melaksanakan berbagai event tanpa bantuan pemerintah.
“Saya sudah sampaikan ke teman-teman. Kalau mau jadi pengurus, maka siap-siap untuk kurus. Jadi jangan berharap kalau jadi pengurus bisa gemuk. Namanya saja pengurus, bukan penggemuk,” selorohnya. (*/fen)