TANJUNG SELOR – Program bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kalimantan Utara kembali digulirkan. Melalui alokasi APBN dan APBD 2019, total bantuan untuk program KUBE sebesar Rp 2,3 miliar.
Sejak digulirkan, bantuan KUBE tersebut dinilai Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sangat berdampak untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui modal usaha. “KUBE ini adalah program dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI untuk mendayagunakan masyarakat untuk pengembangan usaha,” kata Gubernur, kemarin (17/1).
Berdasarkan laporan dari Dinas Sosial Kaltara, bansos KUBE yang bersumber dari APBN sebesar Rp 2 miliar akan diberikan kepada 100 kelompok usaha yang ada di 3 kabupaten dan 1 kota di Kaltara. Rinciannya, di Kabupaten Bulungan terdapat 20 kelompok, kemudian Kota Tarakan ada 20 kelompok, serta Kabupaten Tana Tidung (KTT) ada 30 kelompok, dan Kabupaten Nunukan sebanyak 30 kelompok.
Jenis bantuan di Bulungan dan KTT yaitu KUBE Perdesaan, Tarakan KUBE Pesisir, sementara Nunukan KUBE Perkotaan. “Untuk bansos KUBE Kabupaten Malinau yang bersumber dari APBN tidak melalui Provinsi. Malinau merupakan kabupaten yang anggaran KUBE-nya itu langsung dari Kemensos,” terang Irianto.
Sementara itu, bantuan KUBE yang bersumber melalui APBD sebesar Rp 230 juta. Peruntukkannya kepada 20 kelompok. Di Tarakan sebanyak 6 kelompok, Kabupaten Bulungan 5 kelompok, dan Kabupaten Nunukan 9 kelompok.
Ia meminta agar tiap kelompok segera mengajukan proposal bantuan kepada Dinas Sosial kabupaten/kota. Selanjutnya, dari Dissos kabupaten/kota, proposal akan diteruskan ke Dissos Kaltara guna diverifikasi kelayakan menerima bantuan KUBE.
Saat ini, lanjut Gubernur, tim dari Dissos Kaltara sedang melakukan penjajakan dengan mengadakan sosialisasi ke kabupaten/kota penerima bantuan KUBE.
Untuk diketahui, bantuan KUBE melalui APBD Kaltara tidak ada klasifikasi khusus. Bentuk bantuannya berupa barang yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok usaha.