TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sebatik, Nunukan, 14-15 Januari lalu, sempat meninjau tambatan perahu yang dibangun Pemprov Kaltara melalui APBD Perubahan 2018 dengan nilai Rp 198.344.000.
Lokasinya di Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik Barat. “Saya menilai keberadaannya cukup strategis, dan sangat diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas hasil perikanan di wilayah ini, sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan para nelayan yang ada,” kata Gubernur, Selasa (15/1).
Bangunan dengan konstruksi kayu, itu memiliki tambatan kapal atau perahu seluas 159 meter persegi. Mampu menampung hingga 35 unit untuk kapal berkapasitas 3-5 gross ton (GT). “Jadi, hasil nelayan, baik nelayan tangkap maupun budidaya dapat ditempatkan di sini. Diperkirakan jumlah produksi ikan atau udang yang diproduksi melalui tambatan ini sekitar 300 kilogram per hari,” ujar Gubernur.
Dampak positif lain dari keberadaan proyek infrastruktur bidang perikanan itu adalah pengendalian banjir. Lantaran, bersamaan dengan dibangunnya tambatan perahu, juga dilakukan pengerukan sungai untuk memperlancar arus transportasi perahu dan aktivitas nelayan.
Untuk bidang pertanian, selain mengandalkan APBD, Pemprov Kaltara melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), juga memperjuangkan upaya peningkatan produktivitas pertanian, khususnya padi melalui APBN.
Lewat APBN, kini para petani padi di Pulau Sebatik, utamanya yang berada di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, sudah dapat memproduksi beras dari hasil panennya dengan lebih efektif dan efisien. Ini dikarenakan telah terbangunnya rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi di desa tersebut.
“RMU dibangun menggunakan dana APBN 2018 Kementerian Pertanian dengan nilai sekitar Rp 800 jutaan,” sebut Gubernur.
RMU memiliki kapasitas total sekitar 10 ton, dengan rata-rata produksi per jamnya sebanyak 30 ton padi. “Untuk menggilling padi dari hasil panen petani, RMU hanya butuh waktu sekitar 20 menit per karung (ukuran 10 kilogram). Dari itu, saya kira sangat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas padi yang dihasilkan di desa ini,” ujarnya.