TANJUNG SELOR - Ujian sekolah berstandar nasional (USBN) jenjang SMA/SMK tahun ini, bakal menggunakan soal high order thinking skills (HOTS). Soal yang akan mengajak siswa berpikir dalam menyelesaikannya.
Untuk soal USBN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kewenangan kepada masing-masing provinsi. Dengan membuat soal sebanyak 75-80 persen, sementara sisanya jadi kewenangan pusat. Pelaksanaan USBN sendiri diperkirakan pada 28 Februari mendatang.
"Pasalnya, Maret itu SMK sudah memasuki ujian nasional. Seyogianya USBN dilaksanakan sebelum ujian nasional," terang Kepala Bidang Pembinaan SMA, Disdikbud Kaltara Hasanuddin saat dikonfirmasi, kemarin (27/1).
Mengenai soal HOTS, menurut Hasan--biasa disapa, sudah dicanangkan sejak tahun lalu. Dijelaskannya, HOTS bukan soal dengan tingkat kesulitan tinggi, tapi soal yang sifatnya keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Bahkan guru pun sudah menyampaikan bentuk-bentuk soal HOTS tersebut. Karena guru juga sudah dilatih dalam membuat soal HOTS pada pembelajaran sehari-hari. "Ini (soal HOTS) bukan baru pertama kali, tapi sudah diterapkan di sekolah-sekolah," ucapnya. Agar siswa tak kaget dengan soal HOTS, sekolah-sekolah juga sudah diminta memberikan simulasi.
Sementara itu, Ketua UN Kaltara Amad mengatakan, untuk HOTS itu para siswa harus berpikir secara nalar tingkat tinggi.
Menurutnya, berkaitan tingkat kesukaran soal itu ada tiga, yakni sulit, sedang dan mudah. "HOTS itu keterampilan berpikir. Artinya, soal itu harus menguat nalar," jelasnya. Apabila para siswa membaca soal USBN, dapat menggunakan nalarnya sebelum memberikan jawaban. Namun, untuk USBN ini seluruh soal merupakan pilihan ganda.
Menyangkut jumlah peserta yang akan mengikuti UN, baik tingkat SMA dan SMK, Disdikbud Kaltara sudah mengeluarkan rekapitulasinya di masing-masing kabupaten/kota. (uno/udi)
