161 WNI Dideportasi dari Malaysia

- Jumat, 3 September 2021 | 20:53 WIB
KENA DEPORTASI: Malaysia mendeportasi 161 WNI, yang sebelumnya ada 173 WNI. Tapi 12 WNI masih jalani karantina karena terpapar Covid-19, Rabu lalu (1/9).
KENA DEPORTASI: Malaysia mendeportasi 161 WNI, yang sebelumnya ada 173 WNI. Tapi 12 WNI masih jalani karantina karena terpapar Covid-19, Rabu lalu (1/9).

NUNUKAN – Pemerintah Malaysia mendeportasi 161 Warga Negara Indonesia (WNI) melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, pada Rabu lalu (1/9). 

Satu WNI diantaranya yang dideportasi tersebut mengalami gangguan psikologi/Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). WNI asal Kota Ende, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT), menurut penuturan teman kerjanya memang terlihat berbeda dari deportan lainnya. 

Bahkan saat berada di ruang tunggu pelabuhan, hanya menerawang dengan pandangan kosong dan dijaga oleh teman kerjanya Arifin (33). “Memang dia sudah ada gangguan sejak belum ditangkap dan dipenjara. Ditangkap karena pergi ke restoran minta makan sambil todongkan pisau,” tutur Arifin.

Arifin menambahkan, temannya itu tidak bekerja di ladang akibat kondisinya. Saat berada di mess perusahaan, hanya diam dan dijaga secara bergantian oleh sesama warga NTT. Bahkan saat berada di dalam tahanan, sering membuat petugas stress dan kewalahan.

“Dia kuat mengamuk, dan sepertinya alami gangguan seks,” ucap Arifin. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan (P2) Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan Arbain mengungkapkan, WNI itu ditempatkan di Rusunawa yang memang menjadi rumah khusus penampungan sementara para PMI.

BP2MI melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk permasalahan WNI ini. “Kalau dia agresif, akan kita serahkan penanganannya ke Dinas Sosial. Tapi sejauh ini dia tidak agresif. Kita berkoordinasi dengan pegawai BP2MI di NTT. Mereka yang mencari keberadaan keluarganya, kita akan pulangkan dia setelah masa karantina selesai, dengan pendampingan Dinas Sosial,” tuturnya. 

Sementara itu, Fungsi Penerangan Social dan Budaya Konsulat RI Tawau Emir Faisal menyebut, ada 161 WNI bermasalah yang difasilitasi kepulangannya oleh KRI. Setelah selesai menjalani proses hukum di Depot Imigresen Tawau (DIT).

Awalnya, proses deportasi dijadwalkan pada 4 Agustus lalu. Namun tertunda, karena adanya peningkatan kasus Covid dan pemberlakuan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD)/lockdown di dalam DIT. 

“KRI Tawau telah memfasilitasi tes PCR (Polymerase Chain Reaction) kepada para WNI/PMI yang lolos verifikasi dan siap dipulangkan. Tes PCR dilakukan fasilitas kesehatan yang direkomendasikan pihak Kementerian Kesehatan Malaysia,” ungkap Emir. 

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan para WNI/PMI yang akan dipulangkan, dalam keadaan sehat dan guna pengendalian penyebaran Covid. Emir menambahkan, dari 173 WNI yang diswab test, terdapat 6 orang dengan hasil detected/positif terpapar Covid. Selanjutnya, 4 orang dengan hasil inconclusive/tidak terbaca. 

Selain itu, terdapat 2 orang yang merupakan kontak erat. Sehingga pemulangan yang diperuntukkan bagi 173 WNI, menjadi 161 orang saja. Untuk penanganan kondisi para WNI/PMI di DIT yang terpapar Covid, KRI Tawau berkoordinasi intensif dengan pihak DIT. Setiap hari ada kunjungan dokter dari Hospital Tawau ke DIT, untuk memeriksa dan memantau kondisi kesehatan para deportan. 

“Bagi para WNI/PMI yang terjangkit dan memerlukan perawatan akan dibawa ke Hospital Tawau. KRI Tawau beberapa kali menyampaikan bantuan berupa alat-alat kebersihan diri, APD seperti masker dan hand sanitizer, vitamin, pampers, dan tikar bagi para WNI yang berada di DIT,” beber Emir.

Sementara itu, untuk pemulangan lanjutan bagi para WNI/PMI yang saat ini menjalani karantina kesehatan. KRI akan terus memantau perkembangan mereka. KRI akan memfasilitasi kepulangan PMI/WNI, setelah hasil tes swab lanjutan dinyatakan negatif. (*/lik/*/viq/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X