Pemkot Kehabisan Uang

- Sabtu, 23 Februari 2019 | 12:25 WIB

TARAKAN – Badai krisis yang menerpa Pemkot Tarakan, belum juga berakhir. Bahkan rencana proyek penanggulangan banjir, dipastikan tidak bisa dituntaskan.

Sebab proyek dengan sistem kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC) tersebut, sudah kehabisan waktu mengingat masa jabatan wali kota Tarakan Sofian Raga akan berakhir dalam beberapa hari lagi.  

Saat ini, hanya proyek penanggulangan banjir di Kelurahan Sebengkok saja yang bisa disebut rampung. Sementara kegiatan di Kelurahan Selumit, Karang Balik, Karang Anyar, dan Karang Anyar Pantai, terhenti karena defisit anggaran yang membelit Pemkot Tarakan.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan Saparuddin, pemerintah masih membutuhkan Rp 144 miliar untuk menuntaskan proyek tersebut.

Rinciannya, Rp 13 miliar lebih untuk menyelesaikan proyek penanggulangan banjir di Kelurahan Sebengkok. Sementara di Karang Anyar dan Karang Anyar Pantai membutuhkan Rp 108 miliar, serta Kelurahan Karang Balik-Selumit, sebesar Rp 23 miliar.

Penuntasannya tetap menjadi harapan Pemkot Tarakan. Karena itu, pihaknya berupaya mengusulkan bantuan keuangan ke provinsi dan pusat.

“Kami masukkan usulan ke perencanaan daerah. Bagian perencanaan daerah nanti masukkan ke provinsi dan pusat,” ujar Saparuddin ditemui di ruang kerjanya,  Jumat (22/2).

Menurutnya, beberapa pekerjaan yang belum terselesaikan di antaranya, normalisasi sungai berupa pelebaran serta pembebasan lahan warga yang terdampak. 

Adapun panjang sungai yang akan dikerjakan, bervariasi. Misal untuk proyek penanggulangan banjir di Kelurahan Karang Anyar – Karang Anyar Pantai, panjang sungai yang akan dikerjakan sekitar 2,5 kilometer.

Dari panjang tersebut, pihaknya baru bisa mengerjakan fisiknya berupa pemasangan sheet pile sepanjang 280 hingga 300 meter. Sesuai panjang lahan yang telah dibebaskan. “Itu baru mencapai 20 persen dari rencana realisasi proyek secara keseluruhan,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga baru membangun satu sisi jembatan di Jalan Mulawarman, sedangkan satu sisi lagi harus menunggu pengerjaan fisik di muara Sungai Karang Anyar Pantai.

Bila proyek tersebut tuntas 100 persen, diyakini bisa mengatasi persoalan banjir di Kelurahan Karang Anyar dan Karang Anyar Pantai dengan luas wilayah mencapai 12 hektare. Termasuk di Jalan Mulawarman yang menjadi langganan genangan air selama ini.

“Kami berharap dari provinsi maupun pusat dapat memberikan bantuan (anggaran),” harap Saparuddin.

Sementara itu, untuk penanggulangan banjir di kelurahan Sebengkok, Saparuddin memastikan sudah rampung 100 persen dari sisi optimasi. Namun belum tuntas untuk rencana keseluruhan.

“Yang pasti fungsionalnya dapat, sudah tidak banjir, saluran-salurannya juga sudah dapat menampung hujan besar dan juga memudahkan kami melakukan perawatan,” ujarnya. (mrs/udi) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X