TANJUNG SELOR - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltara, melayangkan surat teguran kepada salah satu perusahaan pertambangan batu bara di Kabupaten Malinau.
Kepala DLH Kaltara Edi Suharto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dugaan pembuangan limbah langsung ke sungai tanpa adanya proses pengolahan, oleh salah satu perusahaan di Malinau. Menerima laporan tersebut, pihaknya langsung melakukan pengawasan. "Sementara ini di Malinau yang sudah kita cek ada salah satu perusahaan membuang limbah tanpa pengolahan ke sungai. Yang jelas ada laporan masyarakat, kemudian kami cek lapangan dan terbukti," ungkapnya kepada Harian Rakyat Kaltara, Minggu (24/2).
Namun pihaknya hanya memberikan teguran kepada perusahaan tersebut. "Kemudian kami berikan tempo sekian bulan untuk memperbaiki perilaku pencemaran yang dilakukan perusahaan," kata dia. Saat ditanya identitas perusahaan yang dimaksud, Edi belum bisa membeberkannya. “Saya lupa namanya (perusahaan yang diduga mencemari sungai). Karena datanya ada di kantor,” ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, pemberian sanksi kepada perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran dari sisi lingkungan, akan diawali dengan surat teguran dan sanksi administrasi. Namun jika ditemukan kembali mengulangi kesalahan setelah diberikan sanksi administrasi, pihaknya akan menutup sementara perusahaan yang melanggar tersebut.
"Maksudnya kita tutup, perusahaan itu tidak beroperasi sementara dengan jangka waktu yang ditentukan. Tapi kalau sudah memperbaiki, tidak ada sanksi lagi," jelasnya.
Sesuai aturan, pihaknya memang tidak dapat memberikan sanksi hingga pencabutan izin usaha, terutama di sektor pertambangan batu bara. "Karena perizinannya pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kami sifatnya berkoordinasi. Makanya kepada masyarakat, kami minta tetap melaporkan jika ada perusahaan yang membuang limbah tanpa diolah," pungkasnya. (*/fai/udi)
