Relaksasi DNI Belum Lirik Kaltara

- Minggu, 17 Maret 2019 | 15:03 WIB

TANJUNG SELOR – Izin investasi untuk relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) hingga saat ini belum ada masuk di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara. 

Dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Modal DPMPTSP Kaltara, Suwarsono, efek kebijakan ekonomi tersebut pun belum berpengaruh. Dikarenakan kuantitas penduduk di Kaltara tergolong rendah. Terlebih mayoritas bidang usaha yang dihapus dari DNI merupakan skala kecil dan menengah. 

"Investor asing tentu melakukan riset dan analisa pasar sebelum masuk Kaltara. Utamanya jumlah target konsumen, apalagi jumlah penduduk di Kaltara tergolong tak banyak," ujarnya, Jumat (15/3). 

Meskipun demikian, dia yakin peluang provinsi termuda ini ke depannya tetap dilirik investor. Mengingat pengembangan wilayah dan promosi investasi yang dilakukan pemerintah daerah, demi kemajuan ekonomi masyarakat. 

"Untuk jangka panjang peluang kita tetap terbuka. Bisa dilihat pertumbuhan penduduk terus tumbuh signifikan," ujarnya. 

Untuk wilayah karakteristik, Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan dinilai menjadi lokasi pertama yang bisa dilirik investor asing ketika menanamkan modalnya. Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk yang cukup tinggi dan tersedianya faktor-faktor penunjang dalam perputaran kegiatan ekonomi. Bila lebih spesifik, maka peluang investasi yang masuk disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah. 

Ada 25 bidang jasa yang bisa terima 100 persen modal asing. Mencakup sektor pariwisata yang terdiri dari galeri dan pertunjukan seni. Termasuk sektor perhubungan, terdiri dari angkutan orang dengan moda darat tidak dalam trayek dan moda laut negeri untuk penumpang. 

Bahkan, lanjut dia, sektor kominfo pun bisa menjanjikan. Berkaitan dengan jasa sistem komunikasi data, penyelenggaraan jaringan telekomunikasi tetap, layanan konten, akses internet, telepon untuk kepentingan publik dan multimedia lainnya. 

"Sektor ketenagakerjaan ada jasa pelatihan kerja. Sektor ESDM pun berpotensi, terkait kebijakan yang menyasar jasa konstruksi migas, jasa survei panas bumi, pemboran migas di laut dan penyediaan tenaga listrik," urainya. 

Sektor lainnya, yakni kesehatan, kehutanan dan perdagangan mempunyai potensi yang dapat dilirik investor. (uno/fen) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X