Awasi Tarif Tiket Subsidi

- Selasa, 26 Maret 2019 | 13:22 WIB

TARAKAN – Warga perbatasan kembali bisa menikmati penerbangan dengan biaya murah. Karena Pemerintah Pusat telah memulai penerbangan subsidi angkutan penumpang bagi penerbangan perintis ke daerah perbatasan. 

Subsidi yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2019 ini dimulai kemarin (25/3), dengan kembali menggandeng Susi Air.

Harga tiket pesawat setelah mendapatkan subsidi ini, terbilang murah. Untuk tujuan Tarakan - Long Bawan, Kecamatan Krayan, Nunukan, misalnya, dari harga komersial rata-rata Rp 1.350.000, dengan subsidi hanya dikenakan tarif Rp 460 ribu per orang.

“Sangat terjangkau. Jadi kita harapkan ini bisa berlanjut terus setiap tahun, kalau bisa jangan terhenti. Seperti kemarin, sempat terhenti dua bulan kalau enggak salah,” ujar Elfran, salah seorang penumpang tujung Long Bawan, Senin (26/3).

Menurut pria yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Malinau, pesawat udara menjadi satu-satunya transportasi untuk memudahkan aktivitasnya bepergian ke luar daerah. “Ini satu-satunya transportasi ke perbatasan, tidak ada speed, darat juga tidak ada. Harapannya jalan dari Malinau yang sekarang sudah terbuka aksesnya ini, ditingkatkan lagi, sehingga bisa pakai oleh masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VII, Alexander Rita mengharapkan kepada pihak maskapai dapat melaksanakan tugas dengan maksimal. Terutama komitmen dalam hal jadwal penerbangan.

“Di dalam kontrak itu sudah ditetapkan jadwalnya, tolong jadwal itu dilaksanakan dengan konsisten dan tepat waktu, supaya masyarakat bisa merencanakan kegiatannya sesuai dengan jadwal penerbangan itu,” harap Alexander Rita.

Ia juga meminta kepada pihak terkait termasuk masyarakat, agar melakukan pengawasan terhadap tarif tiket pesawat. Supaya program subsidi ini dapat terlaksana sesuai harapan.

“Karena harga tiket itu sudah disubsidi, jadi tolong supaya kita semua melakukan pengawasan,” tuturnya.

Menurutnya, Pemerintah Pusat sendiri telah berupaya untuk selalu menghadirkan negara di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya melalui program subsidi penerbangan ini. 

Selai subsidi perintis angkutan penumpang yang sudah berjalan sejak pemerintahan sebelumnya, pemerintah juga menambah lagi subsidi lain, yakni subsidi angkutan kargo yang dimulai sejak tahun lalu dan subsidi angkutan BBM yang baru dimulai tahun ini.

“Pemahamannya untuk subsidi angkutan BBM ini, nantinya akan dikhususkan di lokasi bandar udara Malinau, supaya penerbangan perintis yang ke pedalaman bisa memaksimalkan kapasitasnya. Jadi pesawat yang terbang dari Tarakan nanti sudah bisa review dari Malinau. Dengan kita sediakan BBM di sana, avtur. Ongkos angkut avtur itu disubsidi melalui APBN,” tutur Alexander Rita.

Ia menambahkan, ke depan, akan dilakukan verifikasi terhadap bandara-bandara di perbatasan Kaltara yang dikelola oleh pemerintah daerah, agar layak diterbangi pesawat perintis.

“Kami berharap melalui bapak kepala dinas terkait di masing-masing lokasi, melakukan evaluasi untuk lokasi-lokasi yang diusulkan akan diterbangi (pesawat) perintis. Supaya bandaranya bisa terpenuhi kelayakannya untuk bisa diterbangi,” tuturnya.

Di pihak lain, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, menyambut baik terealisasinya program tersebut sebagai jawaban atas usulan yang disampaikannya kepada Menteri Perhubungan tahun lalu.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X