TARAKAN – Minimnya pembangunan infrastruktur menuju ke obyek wisata yang punya potensi jadi andalan Kaltara, menjadi kendala utama menarik wisatawan berkunjung.
Misal, potensi wisata air terjun, arung jeram, desa wisata yang mengelola hutan adat, wisata budaya, Taman Nasional Kayan Mentarang, atau Sabana Long Tua di Kabupaten Malinau untuk melihat banteng liar.
“Kita belum bisa mempromosikan secara besar-besaran karena infrastruktur. Transportasi kesana kan masih mahal,” ujar Kepala Dinas Parisawata Kaltara Ahmad Hairani, Rabu (10/4).
Namun, Hairani menegaskan pihaknya tetap mempromosikan sejumlah objek wisata tersebut, serta melakukan pembinaan terhadap pendukung pariwisata seperti hotel, restoran dan pemandu wisata. Selain itu, juga menggandeng agen perjalanan maupun asosiasi pariwisata.
Dia juga mengatakan, saat ini sedang dibuat kajian tentang rencana induk pengembangan pariwisata daerah. Sekarang sudah berproses di DPRD Kaltara untuk dijadikan perda. Karena menurutnya, sektor pariwisata bisa menjadi salah satu pendongkrak ekonomi daerah.
Dengan kunjungan wisatawan, kata dia, otomatis berdampak pada meningkatnya jumlah hunian hotel, rumah makan, agen perjalanan, dan jasa transportasi. Termasuk para pelaku UMKM dengan produk-produk kerajinannya. (mrs/fen)