TANJUNG SELOR – Pemadaman bergilir yang masih terjadi di Tanjung Selor, yang menurut jadwal PLN hingga 17 April, menjadi perhatian jajaran Polda Kaltara.
Bahkan, Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Polda Kaltara mendatangi kantor PT PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Selor. Menurut Direktur Binmas Kombes Mohammand Yaminsumitra, pihaknya ingin memastikan tidak terjadi pemadaman saat hari H pencoblosan pemilu. Termasuk saat penghitungan surat suara.
"Kedatangan kami untuk melakukan pengecekan, memastikan kondisi mesin baik-baik saja saat hari pencoblosan," ujarnya (12/4).
Ketua KPU Bulungan Lili Suryani, juga mengaku sudah melayangkan surat kepada PLN, agar saat pencoblosan dan penghitungan surat suara tidak ada pemadaman listrik.
“Saya juga minta petugas KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) bisa menyiapkan genset untuk antisipasi (pemadaman)," ujarnya, Sabtu (13/4).
Menurutnya, dengan kondisi listrik padam bisa berpengaruh terhadap penghitungan surat suara. Namun, dia mengatakan, masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) dipersiapkan kelengkapan penerangan.
"Kami juga dapat bantuan UPS dan lampu charge (emergency LED). Semoga tidak terjadi pemadaman listrik saat penghitungan surat suara," ujarnya.
Sementara itu, Manager PLN ULP Tanjung Selor Adiyoso mengatakan, pihaknya berupaya saat pencoblosan dan penghitungan surat suara tidak ada pemadaman listrik.
Pihaknya pun telah mendatangkan dua unit mesin berkapasitas 2 megawatt (MW) dan segera dioperasikan. "Saat ini proses rakit dua unit mesin relokasi dari Balikpapan. Kalau sudah masuk bisa nambah daya 1 MW," ujarnya, kemarin.
Dia juga mengatakan bahwa pada hari H pencoblosan kemungkinan beban daya turun, karena hari libur. Dan, ketika mesin yang didatangkan dari Balikpapan sudah beroperasi, maka daya mencapai 11,3 MW. "Insya Allah untuk beban sudah cukup. Jika masih kurang, kami padamkan dulu untuk pelanggan captive power sehingga pelanggan umum masih aman tidak ada padam," ujarnya. (uno/fen)
