TANJUNG SELOR – Ketinggian air di wilayah hulu Kabupaten Bulungan, mulai berangsur turun. Informasi yang diperoleh media ini, ketinggian air di hulu seperti Kecamatan Peso mencapai 5 meter dari dasar sungai.
Ketinggian air tersebut dianggap sudah mulai normal, dari sebelumnya yang mencapai 8 meter dari dasar sungai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan Ali Fatokah yang dikonfirmasi, Sabtu (20/4), menyatakan bahwa kondisi air yang sempat tinggi di wilayah hulu, karena mendapat kiriman dari Sungai Bahau. Selain itu, juga dibarengi dengan pasang air laut.
Dengan demikian, kata Ali Fatokah, air di Sungai Kayan pun naik. Namun, dia menyebutkan bahwa sejak Jumat (19/4) malam, kondisi air mulai normal. Seperti di Long Bia, ketinggian air antara 4-4,5 meter.
"Cuaca di hulu, Bahau dan Kayan juga tidak terdapat hujan deras. Dan, saat ini kondisi aman. Meski demikian, kita tetap siaga," ujarnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk tetap mengikuti perkembangan cuaca. Misal, kata dia, informasi cuaca di Malinau, terutama di hulu Sungai Bahau, Long Alango, Pujungan dan Long Nawang. Selain itu, juga di hulu Sungai Kayan seperti di wilayah Kecamatan Peso dan sekitarnya.
“Harus diperhatikan guna mengetahui dampak dan ketinggian air," sarannya.
Dikatakan, apabila di Long Bia, Peso kondisi air di level 7-8 meter, ada 5 desa yang terdampak banjir. Selain itu, juga dapat berdampak banjir di Tanjung Palas dan Tanjung Selor. Terutama kawasan-kawasan rendah yang selama ini jadi langganan banjir.
"Jadi, dampak yamg ditimbulkan jika di wilayah hulu airnya naik, pasti seperti kejadian di tahun 2018 lalu," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kerugian dari dampak banjir, Ali Fatokah mengaku pihaknya telah mengusulkan ke pusat alat pendeteksi banjir. Yang nantinya dipasang di beberapa titik seperti di Peso, sebagai antisipasi dini bagi warga. Ketika ketinggian air di atas normal, maka warga segera mengungsi ke tempat aman. (*/fai/fen)