TANJUNG SELOR - Dalam sehari, terjadi tiga kebakaran lahan di lokasi yang berbeda pada Senin (22/4) malam. Masing-masing terjadi di KM 6 dan KM 9 Bumi Rahayu, Kecamatan Tanjung Selor, serta SP4 Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Kebakaran lahan yang terjadi malam hari tersebut, memaksa tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan dan Provinsi Kaltara, bekerja hingga Selasa (23/4) dini hari.
Proses pemadaman membutuhkan waktu lama, karena hanya ada satu mobil tangki yang mengangkut air. Belum lagi petugas BPBD yang terbagi ke tiga lokasi. "Lokasi lahan yang terbakar di Desa Tanjung Agung sekitar 6-10 hektare. Kita memadamkan butuh waktu lama, karena petugas sebelumnya padamkan api di KM 6 dan KM 9 Bumi Rahayu," jelas Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Bulungan Amat, saat dikonfirmasi Selasa (23/4).
"Kesulitannya, karena ketika mobil mengisi air, api di lokasi makin membesar. Hal itulah yang menyita waktu untuk memadamkan api secepatnya," sambungnya.
Menurut Amat, untuk Desa Tanjung Agung sebenarnya ada dua titik lahan yang terbakar. Tetapi, karena kekuatan petugas BPBD Bulungan dan Kaltara terbatas. Sehingga difokuskan lahan yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Terbakarnya lahan, diduga sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Karena tidak dipadamkan, sehingga api kembali berkobar setelah angin berembus kencang. Atas kejadian tersebut, Amat mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan tanpa pengawasan.
"Ketika ingin membakar lahan harus dijaga, agar tidak meluas. Padahal sudah ada larangan untuk tidak membuka lahan baru dengan cara dibakar," tutupnya. (uno/udi)
