TANJUNG SELOR - Subsidi ongkos angkut (SOA) barang untuk wilayah perbatasan di Nunukan telah berjalan. Namun, untuk wilayah Malinau masih dalam tahap lelang.
Kepala Disperindagkop Kalimantan Utara Hartono menjelaskan, Pemprov Kalimantan Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9 miliar di tahun ini. SOA barang tengah berjalan di Kabupaten Nunukan dengan rute Nunukan-Seimenggaris senilai Rp 1,5 miliar, Tarakan-Long Bawan senilai Rp 2,5 miliar, dan Mensalong-Lumbis Ogong senilai Rp 3,2 miliar. Khusus ke Long Bawan, barang diangkut dengan pesawat terbang dari Tarakan. Ke Seimenggaris dan Lumbis menggunakan perahu karena melalui jalur sungai.
"Untuk Kabupaten Malinau hingga April ini masih proses lelang. Dalam waktu dekat, proses pelelangan tuntas dan siap berjalan pada bulan Mei nanti. Ini lelang kedua kalinya. Karena yang pertama batal," jelasnya.
Lanjutnya, SOA barang di Malinau dengan rute Kecamatan Pujungan dan Kecamatan Bahau Hulu melalui jalur sungai dari Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Dibanding dari Malinau Kota, lebih dekat dari Tanjung Selor. Alokasi amggaran untuk dua kecamatan tersebut sebesar Rp 1,8 miliar. SOA tersebut, mensubsidi tarif angkutan pesawat dan longboat, sehingga barang yang didistribusikan ke daerah-daerah tujuan di dua kabupaten perbatasan itu tidak mengalami kenaikan.
"Yang membuat naik harganya mahal kan cost angkutan. Sehingga kita beri subsidi angkutan supaya harga barang ketika sampai di tujuan tetap sama seperti harga di kota atau di agen. Kami sudah menunjuk penyalur di daerah-daerah tujuan. Jadi harga tidak bisa naik," terangnya.
Ia menuturkan, jenis barang yang diangkut mencakup bahan-bahan pokok, perlengkapan sekolah murid dan siswa di perbatasan, termasuk alat-alat keperluan dapur masyarakat. Selain bertujuan untuk menyediakan harga barang yang murah di perbatasan, program subsidi ini juga diharapkan mengurangi ketergantungan masyarakat perbatasan dari produk-produk Malaysia.
"Jadi kita upayakan agar SOA ini berjalan dengan baik," ujarnya. (*/fai/fen)
