Sajikan Kue Khas Bugis, Barongko Paling Laris

- Sabtu, 11 Mei 2019 | 13:36 WIB

Berburu kuliner sambil menunggu waktu berbuka, menjadi tradisi yang tak terpisahkan di bulan Ramadan. Apalagi, menjamurnya penjual makanan dan minuman di sejumlah tempat.

 

MUHAMMAD RAJAB, Tarakan

 

WAKTU sudah menunjukkan pukul 14.30 Wita. Penjual makanan dan minuman yang biasa berjualan di Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan Pasar Gusher maupun di Jalan Yos Sudarso atau Pasar Lingkas, mulai menggelar makanan dan minuman berbuka puasa.

Selain itu, di beberapa lokasi juga mudah ditemui penjual jajanan khas buka puasa. Seperti di halaman Kantor Kelurahan Pamusian yang rutin menggelar pasar Ramadan setiap tahunnya.

Kue, menjadi salah sata menu buka puasa yang paling banyak diminati. Berbagai macam kue, baik tradisional maupun yang kekinian menghiasi atas meja para penjual. Bahkan, ada penganan yang jarang dijual di hari-hari biasa.

Pengananan tersebut biasanya merupakan kue tradisional dari berbagai daerah. Seperti diungkapkan Hidayah yang berjualan di depan APMS Jembatan Besi, Kelurahan Lingkas Ujung.

Perempuan asal Sidrap, Sulawesi Selatan, ini menyajikan kue khas Bugis. Di antaranya kue lapis, bolu peca, sikapporo, katrisala, gabing, surabeng atau surabi hingga barongko.

"Iya, (jualan, Red) bulan puasa saja. Kalau hari-hari biasa tidak," ujarnya saat ditemui, Jumat (10/5) sore.

Untuk harga, Hidayah mematok dengan harga yang sama untuk semua jenis kue, yakni Rp 12 ribu per mika. Hanya saja, isinya bervariasi. Di antaranya, kue lapis, sikapporo dan katrisala berisikan satu potong ukuran besar. Sementara, untuk bolu peca berisikan beberapa potong ukuran kecil. Adapun barongko dijual per bungkus.

Hidayah punya ciri khas terhadap makanan yang dibuatnya. Meski penganan Bugis identik dengan rasa manis, namun Hidayah berupaya menyajikannya tidak terlalu manis, agar kue tersebut juga bisa dinikmati masyarakat yang menghindari makanan manis.  

Ia mencontohkan kue lapis. Kue berwarna hijau berlapis putih itu hanya terbuat dari tepung dicampur santan, telur, ditambah pewarna pandan. Sedangkan gula hanya sedikit timbahkan. Dari semua kue yang dijajakannya, barongko paling banyak peminat. Penganan yang terbuat dari campuran pisang, tepung, gula pasir dan sedikit air, itu cepat habis dibandingkan kue lain.

Menuruh Hidayah, untuk membuat seluruh kue yang dijajakannya, ia mulai mempersiapkan sejak selesai salat Subuh. (*/fen)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB

Abrasi Masih Mengancam Warga Sebatik

Senin, 25 Maret 2024 | 16:25 WIB
X