TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara kembali mengalokasikan anggaran subsidi ongkos angkut (SOA) penerbangan perintis, tahun ini.
Besarannya mencapai Rp 12 miliar. Dana ini untuk rute penerbangan dari Tanjung Selor, Nunukan dan Malinau ke sejumlah wilayah perbatasan dan pedalaman. Seperti ke Long Alango, Long Pujungan, Long Sule, Mahak Baru, Long Bawan, Long Ampung, Binuang dan Long Layu.
“Mulai akhir April sudah berjalan semuanya. Penerbangan setiap hari," ujar Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Kereta Api Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, Andi Nasuha.
Dia menyebutkan, belum semua wilayah perbatasan dan pedalaman teranggarkan SOA penerbangan perintis dari APBD Kaltara. Salah satunya, rute Tanjung Selor-Data Dian, Malinau.
Tahun depan, pihaknya mengupayakan agar rute Tanjung Selor-Data Dian masuk dalam SOA penerbangan yang dianggarkan melalui APBD provinsi.
Untuk diketahui, selain melalui APBD Kaltara, SOA penerbangan juga dianggarkan melalui APBN. Dari APBN dialokasikan Rp 35 miliar. Subsidi penerbangan perintis melalui APBN sudah mulai berjalan sejak Maret lalu.
Besaran subsidi yang diberikan sekira Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Misal, harga tiket Rp 1 juta, ongkos yang dibayarkan oleh warga hanya Rp 300 ribu hingga Rp 400.000 per orang.
Subsidi tidak hanya dilakukan Pemprov Kaltara untuk penerbangan perintis. Sejak beberapa tahun belakangan, Pemprov Kaltara juga mengalokasikan SOA barang ke perbatasan negara dan pedalaman. Subsidi ini untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan dan pedalaman. Selain itu, juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan warga di perbatasan terhadap produk-produk dari negeri jiran, Malaysia.
Dari data yang diperoleh, SOA barang pada tahun ini akan disalurkan ke 9 kecamatan di Malinau dan Nunukan. 7 kecamatan di Nunukan dan 2 kecamatan di Malinau.
Di Malinau meliputi Kecamatan Pujungan dan Bahau Hulu. Sedangkan di Nunukan meliputi Kecamatan Lumbis Ogong, Seimenggaris, Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Tengah, Krayan Selatan dan Krayan Induk. Anggaran yang dialokasikan Rp 9 miliar. (*/fai/fen)
