TARAKAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020, segera dibuka. Untuk sekolah negeri, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan serentak memulainya pada 20 Mei.
Kuota disesuaikan dengan usulan setiap sekolah. Untuk jenjang SMP, ada 31 sekolah negeri. Sementara, untuk jenjang SD terdapat 47 sekolah negeri.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdik Tarakan, Wiranto, aturan PPDB tahun ini mengalami perberbedaan dari tahun sebelumnya, mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) 51/2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru. Intinya memprioritaskan sistem zonasi.
“Enggak pakai nilai,” ujar Wiranto, Kamis (9/5) lalu.
Untuk jenjang TK, PPDB masih menggunakan sistem offline. Sedangkan untuk jenjang SD dan SMP melalui jalur online. (Selengkapnya lihat infografis)
Jadwal PPDB di Tarakan:
20 – 21 Mei : Jalur perpindahan orangtua dan prestasi
21 – 23 Mei : Jalur zonasi
Sesuai aturan, penerimaan dibagi dalam dua jalur, yakni jalur zonasi dan perpindahan orangtua karena tugas. “Maksudnya perpindahan orangtua karena tugas itu, misalnya, ada yang dari angkatan (tentara/polisi) pindah ke Tarakan, atau tidak hanya ASN, yang dari BUMN, perusahaan-perusahaan karena tugas. Itu jalur perpindahan orangtua 5 persen, jalur zonasi 95 persen,” beber Wiranto.
Syarat utama untuk mendaftar SD, kata dia, adalah berdasarkan usia. Usia yang boleh mendaftar minimal 6 tahun. Adapun usia 5,6 sampai 6 tahun harus menyertakan rekomendasi dari psikolog. Namun, diterima atau tidak tetap mengacu pada usia tertua.
Adapun untuk jenjang SMP, ada tiga jalur yang disediakan bagi calon pendaftar. Yakni, jalur zonasi dengan persentase mencapai 90 persen, sementara jalur perpindahan orangtua dan prestasi masing-masing 5 persen.
Untuk menentukan alamat siswa sesuai zonasi, pihaknya akan menggunakan rujukan Google MAP guna menentukan jarak rumah siswa dengan sekolah terdekat.
“Semakin jauh dari sekolah, semakin kecil untuk diterima,” ujarnya.
