Viral Video Anak Perempuan Dianiaya, Ditempeleng hingga Ditendang

- Selasa, 14 Mei 2019 | 13:08 WIB

TARAKAN - Video penganiayaan yang diduga terjadi di Tarakan, viral di media sosial. Seorang anak perempuan, menjadi korban penganiayaan seorang perempuan berbaju oranye yang lokasi dan kapan kejadiannya belum diketahui pasti.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat keduanya sedang membicarakan sesuatu yang menjadi pemicu kemarahan perempuan berbaju oranye. Selang beberapa detik, perempuan berbaju oranye yang diduga usianya lebih tua dari korban, melayangkan tamparan ke pipi kiri korban.

Tak berselang lama, korban yang mengenakan baju hitam bermotif, celana training yang juga berwarna hitam, serta hijab hitam, ditendang. Perempuan berbaju oranye dan memakai hijab hitam, itu pun kembali melanjutkan aksinya dengan memukul dan menendang berkali-kali. Dan, direkam oleh rekan-rekannya menggunakan smartphone, tanpa berusaha melerai. Bahkan, sempat terdengar ucapan di video tersebut yang menantang korban untuk melaporkan penganiayaan itu.

Kejadian itu pun menjadi perhatian dari Wali Kota Tarakan Khairul. Menurutnya, kejadian itu perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka membentuk karakter anak bangsa.

"Memang kita juga harus melihat akar masalah. Karena kadang-kadang karakter anak didik ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah," ujar Khairul kepada awak media, Senin (13/5).

Khairul meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tarakan untuk mencari tahu kebenaran video tersebut dan melakukan investigasi apabila terjadi di Tarakan.

"Apalagi anak-anak masih kecil-kecil begitu, tentu ada yang dia contoh. Mudah-mudahan, harapan saya tidak di Tarakan. Tapi kalau di Tarakan, saya kira dinas-dinas terkait, terutama Dinas Pendidikan harus menindaklanjuti, melakukan investigasi," ujarnya.

Ditegaskannya, hal seperti itu tidak boleh dibiarkan. Karena pendidikan karakter menjadi bagian penting dari pendidikan bangsa Indonesia. "Kita jadi problem adalah masalah karakter bangsa. Kalau kita punya anak-anak begitu, ya tentu harus diberikan perhatian serius. Mulai dari bimbingan, dan sebagainya. Tapi kalau dia terus-menerus, ya saya kira harus ada tindakan-tindakan-lah," ujarnya.

Jika kejadian itu dilakukan oleh pelajar, dia pun meminta pihak sekolah memanggil orangtua siswa. Karena bagaimanapun, kata Khairul, orangtua punya tanggung jawab moral terhadap anaknya.

"Kita miris melihat peristiwa-peristiwa seperti itu. Kekerasan anak-anak kita begitu, tapi sekali lagi biasanya mereka mencontoh. Bisa dari lingkungan tempat tinggal, bisa juga di sekolah. Sehingga memang itu tentu harus menjadi perhatian kita," ujarnya. (mrs/fen)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X