TANJUNG SELOR – Operasi Keselamatan Kayan 2019 telah berahir Minggu (12/5) kemarin. Sebelumnya, Operasi Keselamatan Kayan berlangsung selama 14 hari sejak tanggal 29 April 2019. Selama operasi berjalan, Direktorat Lalu Lintas (Dit Lantas) Polda Kaltara memberikan sosialisasi dan teguran bagi pengendara yang melanggar.
Menurut Dirlantas Polda Kaltara Kombes Pol Noviar, selama operasi berjalan dua pekan, angka kecelakaan lalulintas dan pelanggaran lain bisa ditekan. Dia menyebutkan, angka kecelakaan lalulintas menurun jika dibandingkan kasus serupa di tahun sebelumnya. Tahun ini selama operasi ada dua kasus lakalantas, sementara tahun lalu tiga kasus lakalantas.
Dalam operasi ini, kata dia, petugas mengedepankan memberikan teguran bagi pengendara. Sehingga untuk penilangan tidak terlalu banyak, jumlahnya menurun. “Kita berikan edukasi dan teguran. Tapi jika pelanggaran itu menimbulkan fatalitas dan berisiko kecelakaan tinggi, kita tilang,” tegasnya, kemarin (12/5).
Ada 7 prioritas dalam operasi keselamatan ini. Target utama operasi berupa edukasi dan preventif. “Petugas butuh waktu panjang untuk membuat masyarakat disiplin saat berkendara. Kita harapkan meski tak ada polisi, masyarakat tetap tertib dan patuh terhadap aturan berlalu lintas," bebernya.
Bila dilihat kasat mata, secara umum dengan adanya Polda Kaltara, kesadaran berkendara meningkat. Seperti di Tanjung Selor yang dimulai dari Jalan Sengkawit, bundaran telur pecah Jalan Jelarai hingga Jalan M Jasin menuju Mapolda Kaltara.
Namun, khusus untuk truk pengangkut buah sawit menjadi perhatian Ditlantas Polda Kaltara. Sebagian besar truk tersebut melintasi Jalan Trans Kecamatan Tanjung Palas Timur menuju jalan Trans Kaltara dengan muatan yang melibihi tonase. Noviar menegaskan, sudah memberikan peringatan agar muatan sesuai tonase. “Kita tegur dan peringati agar tak melebihi tonase. Jika berkali-kali kita tegur, langkah selanjutnya ditindak," tegasnya.
Dengan mengangkut melebihi kapasitas, berdampak terhadap kondisi jalan yang dilalui. (uno/har)