TANJUNG SELOR – Petani di lima desa Kecamatan Tanjung Palas Timur yang terkena dampak banjir tahunan, pekan lalu, terancam tak segera mendapatkan bantuan bibit.
Pasalnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Bulungan, Andik Wahyunarto menyatakan bahwa tidak ada alokasi anggaran bencana untuk diberikan kepada petani membeli bibit pengganti yang rusak terkena dampak banjir.
Namun, dia mengaku di pihaknya telah memiliki program bantuan bibit yang setiap tahun dianggarkan. “Bantuan itu berupa bibit atau benih padi ke petani. Bantuan ini dari Pemprov Kaltara pada musim tanam,” ujarnya, kemarin (14/5).
Dia juga mengatakan, untuk memastikan warga di lima desa tersebut gagal panen, harus dianalisa dan ditaksir berapa kerugian di masyarakat. Namun, dia mengaku sampai saat ini belum ada tim yang turun. Karena dari informasi yang diterimanya, warga setempat sudah memanen hasil pertaniannya sebelum banjir.
“Mereka sudah panen sekitar bulan Febuari dan Maret,” ungkapnya.
Namun, untuk petani sayuran dia menyatakan kemungkinan gagal panen. Tapi untuk tanaman padi, dia mengatakan, petani setempat sudah memanennya. Seperti di Desa Wonomulyo, kata dia, jika terjadi banjir kebanyakan petani sudah memanen.
“Jadi ada beberapa masalah yang terjadi di sana, namun sebagian tidak ada kaitannya dengan banjir. Seperti di Sajau Metun itu bukan gagal panen karena banjir, melainkan karena bibit yang digunakan,” ujarnya. (*/fai/fen)