546 Anak Putus Sekolah, Ini Penyebabnya

- Rabu, 15 Mei 2019 | 13:19 WIB

TANJUNG SELOR – Persoalan pendidikan di Kalimantan Utara, terutama di daerah pedalaman dan perbatasan negara tidak hanya pada sarana dan prasarana seperti bangunan sekolah yang kurang layak. Namun, angka anak putus sekolah di provinsi ke-34 ini juga cukup tinggi.

Menukil data Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Utara, pada 2018 lalu jumlah anak putus sekolah sebanyak 546 orang. Baik yang tidak tamat SD maupun SMA/sederajat. Namun, Kepala LPMP Kaltara Jarwoko menyatakan jumlah tersebut ada penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, dirinya tidak menyebut angka pastinya.

Dikatakan, secara umum anak putus sekolah dilatarbelakangi dua faktor. Yakni, dari internal atau keluarga si anak dan eksternal atau lingkungan tempat tinggal. Kedua faktor ini, lanjutnya, memiliki peran yang sangat signifikan membuat anak meninggalkan bangku pendidikan.

“Di internal karena kurangnya dorongan pihak keluarga akan kesadaran anak bersekolah yang rendah. Juga kemampuan berpikir anak dapat dikatakan tidak bisa mengimbangi pelajaran yang diterima. Sehingga, anak tidak memiliki niat untuk bersekolah,” beber Jarwoko kepada media ini.

Selain itu, dia juga menyebut faktor keluarga yang menjadi penyebab anak putus sekolah karena kondisi ekonomi. Hal lain yaitu akses yang jauh dari tempat tinggal ke sekolah. Ini terjadi di wilayah pedalaman atau perbatasan negara.

Berkaca dari faktor-faktor tersebut, kata dia, pemerintah daerah perlu mengupayakan banyak program yang bersifat heterogen. Sehingga, faktor-faktor yang membuat kasus anak putus sekolah bisa terurai dengan maksimal.

“Intervensi pemerintah tidak bisa hanya dari satu sisi saja. Karena latar belakang anak putus sekolah kan bervariasi. Perlu adanya koordinasi yang benar-benar matang dari pemerintah daerah ke seluruh satuan pendidikan. Sehingga, bisa diklasifikasi faktor penyebabnya untuk dicarikan solusi pencegahan yang tepat,” terangnya.

Selain anak putus sekolah, Jarwoko menyebut sebanyak 1.565 anak yang mengulang pendidikan karena tidak naik kelas. Menurutnya, latar belakang yang memengaruhinya pun beragam.

Untuk mengatasi persoalan itu, dia mengatakan bahwa peran tenaga pendidik dan keluarga sangat dibutuhkan, agar anak yang mengulang tetap memiliki semangat untuk menyelesaikan jenjang pendidikannya. Dan, tidak merasa malu maupun dikucilkan.

“Perlu ada pendampingan untuk menemukan solusi kenapa anak tinggal kelas. Perlu dibangun hubungan yang baik juga dengan pihak keluarga, sehingga anak ini bisa tetap melanjutkan hingga lulus,” ujarnya.

Pihaknya pun akan berupaya agar sistem pendidikan di Kaltara bisa lebih baik untuk menciptakan SDM berkualitas. “Peran lingkungan, orangtua, guru dan pemerintah sangat dibutuhkan,” ujar Jarwoko. (*/fai/fen)

 

ANAK PUTUS SEKOLAH DI KALTARA:

SD: 116 anak

SMP: 215 anak

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X