TANJUNG SELOR - Pascapemilu serentak 2019, Polda Kalimantan Utara (Kaltara) terus mengingatkan masyarakat agar mengantisipasi peredaran berita bohong atau hoaks dan ujaran kebencian, terutama di media sosial (Medsos). Termasuk mengantisipasi people power yang lagi ramai diperbincangkan saat ini.
Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit menegaskan, People Power memiliki tujuan memecah persatuan bangsa. Sebab agenda tersebut tidak sesuai dengan aturan yang ada. “Karena itu melalui pernyataan sikap Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltara, merupakan pendorong untuk menjaga keutuhan bangsa,” ujar Indrajit, usai mengikuti sarasehan dan pernyataan sikap FKUB bersama masyarakat Kaltara di Gedung Wanita, Selasa (14/5).
Menurutnya, saat ini kondisi di wilayah Kaltara masih aman. Tetapi, dengan kondisi yang terjadi di sejumlah daerah dan berhembusnya people power, bukan tidak mungkin berdampak di Kaltara. Sehingga perpecahan persatuan dan kesatuan bakal terjadi.
“Kita ini negara kesatuan. Jangan coba-coba menjadikan negara sebagai khalifa, sudah ada empat pilar, itu yang dipakai,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kaltara Abdul Djalil Fatah menyatakan, dengan adanya pernyataan sikap FKUB bersama masyarakat Kaltara, diharapkan kondisi tetap aman, damai, harmonis dan kondusif.
“Jangan sampai tercemar dengan hal-hal yang merusak. Seperti ujaran kebencian, hoaks dan fitnah. Sehingga citra perdamaian di Kaltara tak dirusak, itu yang paling penting," terangnya.
Dia menegaskan, pihaknya sudah bersikap tidak ada peluang atau tempat bagi people power. Tidak ada hal-hal yang dapat merusak keamanan dan kedamaian di Kaltara.
“Kita ini provinsi termuda ingin membangun masa depan bangsa. Posisi berada di beranda negeri harus menjadi contoh ke negara lain. Apalagi usai pemilu harus menahan diri jangan membuat keonaran, tak terpancing info yang belum jelas kebenarannya," tutupnya. (uno)
