Toko Indonesia Ditarget Rampung Tahun Ini

- Rabu, 22 Mei 2019 | 13:24 WIB

TANJUNG SELOR – Pembangunan Toko Indonesia di daerah perbatasan bakal dinikmati masyarakat. Karena pembangunan fisik Toko Indonesia sudah hampir rampung.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kaltara Suheriyatna, pembangunan Toko Indonesia sudah memasuki tahap akhir.

“Dinding, atap dan lainnya juga sudah terpasang. Tinggal pemasangan jendela, kemudian listrik dan sebagainya,” ujarnya, Selasa (21/5).

Untuk menyelesaikan pembangunan tahap akhir, kata dia, Pemprov Kaltara mengucurkan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar. Pihaknya berupaya agar pembangunan rampung tahun ini.

Dikatakan, setelah bangunan rampung, selanjutnya menjadi bagian dari Disperindagkop dan UKM Kaltara. “Disperindagkop yang mengatur bagaimana mekanismenya mengisi Toko Indonesia. Distribusi dan sebagainya,” ujarnya.

Untuk diketahui, pembangunan Toko Indonesia di perbatasan negara itu untuk mengurangi ketergantungan masyarakat setempat terhadap produk negeri jiran, Malaysia. Selain itu, agar barang-barang kebutuhan yang berasal dari dalam negeri tidak mahal.

Karena itu, realisasi pembangunan Toko Indonesia pun dipertanyakan Wakil Ketua DPRD Kaltara Abdul Djalil Fatah. Karena menurut Djalil, pembangunan Toko Indonesia memiliki peran besar dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat di perbatasan. Terutama produk-produk dalam negeri. Selama ini, ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap produk negeri jiran cukup tinggi.

“Harapan kami tentu realisasi pembangunan bisa sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sehingga masalah ketergantungan masyarakat kita ke negara tetangga bisa dikurangi secara bertahap,” ujar Djalil, Senin (20/5).

Dia juga menyarankan kepada instansi terkait untuk menganalisa peta persaingan, agar keberadaan Toko Indonesia nantinya dapat bertahan dari tahun ke tahun. Terutama, terkait persoalan harga. Menurutnya, harga produk di Toko Indonesia harus bisa lebih murah dan kualitasnya tidak kalah dengan produk dari Malaysia, yang selama ini sudah dinikmati masyarakat perbatasan.

“Kalau tidak begitu, tentu barang di Toko Indonesia sulit lakunya. Apalagi secara budaya, masyarakat di sana sudah sangat dekat dengan produk Malaysia tadi,” ujarnya. (*/fai/fen)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB
X