Puasa Membentuk Karakter

- Kamis, 23 Mei 2019 | 13:42 WIB

SUDAH hampir sepertiga bulan seluruh umat Islam menjalankan ibadah puasa, baik yang tua, muda, kecil, besar, laki-laki dan perempuan semua menjalankan ibadah puasa dengan rukun dan syarat yang telah ditentukan dalam agama Islam.

Bulan puasa merupakan bulan sangat berarti bagi seluruh umat Islam bagaimana membentuk karakter atau kepribadian seseorang. Puasa merupakan ibadah yang sangat rahasia dan merupakan ibadah yang satu-satunya berhubungan langsung kepada Allah SWT, sebagaimana hadist Qudtsi: “Semua amal ibadah anak cucu Adam merupakan kepunyaanya kecuali puasa sesungguhnya dia milikku dan aku akan langsung memberi pahala (HR. Bukhori).

Dengan berpuasa mendidik dan memberi pemahaman bahwa segala gerak-gerik yang kita lakukan selalu dimonitoring oleh yang Sang Pencipta sebagaimana hadis yang sangat populer: “Beribadahlah seolah-olah kamu melihat-Nya kalau tidak bisa seolah-olah dia melihatmu”.

Kalau kita merenungi dan menghanyati makna dan faedah dalam ibadah puasa sangat besar sekali. Salah satunya membentuk mental dan kepribadian dalam menyosong 11 bulan ke depan. Salah satu faedah dan manfaat ibadah puasa yaitu bagaimana menempatkan dirinya dalam mengarungi hidup dan kehidupan di muka bumi ini yang selalu diawasi dan dilihat oleh sang kholiq.

Dengan berpuasa tidak ada yang tahu kecuali dirinya dengan Allah SWT, orang yang tidak berpuasa tetapi pura-pura berpuasa, maka orang lain tidak akan tahu kecuali ada yang menyaksikan dan dipertontonkan bahwa yang bersangkutan tidak berpuasa. Dengan begitu, menjalani 11 bulan setelah puasa, kepribadian sesorang sudah terbentuk bahwa semua perbuatan dan prilaku kita ada yang melihat dan mengawasi sehingga untuk berbuat tidak jujur dan menyalahgunakan kewenangan yang diamanahkan kepada kita, akan sulit dilakukan karena sudah terpratri pada diri seseorang bahwa Sang Pencipta selalu memonitoring gerak dan langkah kita.

Saya kira tidak akan terjadi tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh orang muslim di Indonesia jikalau memang yang bersangkutan melaksanakan dan memahami makna puasa yang sebenarnya. Karena selama bulan puasa ditempa dan digembleng dengan ritual-ritual yang memberikan pelajaran dan pendidikan tentang makna dan tujuan dari pada ibadah puasa.

Perlu kita ketahui bahwa orang yang melakukan korupsi, suap dan sebagainya dilakukan karena dorongan ketama’an, ambisi pribadi atau keluarga dengan mengabaikan aspek-aspek kepatutan umum, norma, hukum dan nilai-nilai sosial dikarenakan hatinya tidak terbentengai oleh perisai nilai-nilai puasa yang telah dilaluinya selama satu bulan penuh, sehingga habis puasa pudarlah nilai-nilai ibadah pada bulan Ramadan yang dijalaninya tidak ada efek yang membekas dalam dirinya. Sehingga kalau program revolusi mental yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo dalam membentuk karakter yang baik dan amanah, Islam sudah memberikan gemblengan kepada umatnya 1.500 tahun yang lalu.

Ada sebuah kisah khalifah Umar bin Khottob yang sangat menarik dan sangat berharga untuk pelajaran bagi kita dalam membentuk mental dan kepribadian yang jujur.

Di suatu hari pada bulan Ramadan khalifah Umar Bin Khottob ingin menguji seorang anak kecil yang setiap harinya mengembala ribuan domba milik majikannya, karena beliau mendengar dari kasak-kusuk masyarakat bahwa seorang anak kecil itu terkenal jujur dalam menerima amanah dari seseorang.

Di suatu ketika khalifah berjalan-jalan di padang pasir sambil mencari-cari anak tersebut ingin dia uji seberapa jauh kejujuran anak kecil yang sedang mengembala ribuan domba yang sejatinya bukan miliknya. Sesampainya khalifah Umar bin Khottob di hadapan anak kecil tersebut belaiu bertanya: “Wahai anak kecil yang sedang menggembala ribuan domba, bolehkah aku membeli dengan harga yang tinggi satu dari ribuan domba yang sedang kamu gembala?”

Anak kecil dengan polos dan lugunya menjawab: “Maaf tuan, aku sedang berpuasa dan domba-domba ini bukan milikku! Seandainya aku jual kepada engkau tuan, dan majikanku tidak tahu, akan tapi Allah maha tahu”.

Ternyata anak kecil tersebut tidak bergeming dan tergiur akan tawaran tinggi Umar bin Khottob, akan tetapi Umar bin Khottob terus membujuk dan merayunya agar supaya menjualnya, dan anak tersebut tetap teguh untuk tidak menjualnya, karena ribuan domba tersebut bukan miliknya.

Sebenarnya anak tersebut tidak mengetahui sejatinya Umar bin Khottob adalah seorang pejabat negara dikarenakan berpakaian yang sangat sederahana dan tidak terlihat seorang yang perlente. Pelajaran yang sangat berharga dan menggugah hati seorang khalifah yang terkenal tegas dan merakyat tersebut yaitu jawaban anak kecil itu kepada seorang pejabat tinggi negara: “Mungkin majikanku tidak tahu apa yang terjadi pada domba-dombanya, akan tetapi Allah SWT Maha Tahu”.

Di era yang serba materialistik dan hedonistik yang semua diukur dengan uang membuat seseorang tergiur akan kenikmatan dan keindahan dunia yang sifatnya fatamorgana dan sementara. Begitu banyak para pejabat negara tersandung kasus korupsi yang mengakibatkan harkat, martabat, jabatan, kehormatan pribadi dan keluarga di pertaruhkan.

Momen pada bulan Ramadan ini mari kita merenung, bertadabbur, bertafakkur dan interopeksi diri akan kekurangan dan kesalahan kita pada 11 bulan yang kita lalui dan menatap 11 bulan ke depan dengan hati yang jernih. Karena tujuan puasa adalah menjadikan kita menjadi umat yang bertakwa sebagaimana tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 183: “Diwajibkan atas kamu dan orang-orang sebelum kamu untuk berpuasa, agar supaya menjadi manusia yang bertakwa”. (*/fen)

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X