TANJUNG SELOR - Pembangunan bendungan tahap I pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kecamatan Peso, Bulungan, belum juga ada tanda-tanda direalisasikan.
Namun demikian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Suheriyatna, tetap optimistis pembangunan bendungan tahap I dimulai tahun ini.
“Kami optimis keseriusan PT Kayan Hidro Energi (KHE). Kami melihat keseriusannya saat pertemuan di Beijing. Dimana saat itu Wakil Presiden (Jusuf Kalla) menandatangani kerja sama. Saya juga ikut. Ada dua perusahaan. Pertama PT KHE dan PT Indonesia Dafeng,” ujar Suheriyatna, belum lama ini.
Dia juga mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan investor pembangunan PLTA tersebut, sudah ada progres. “Tidak ada lagi kendala. Hanya izin konstruksi. Izin konstruksi juga tidak memengaruhi untuk dilakukan mobilisasi peralatan ke lokasi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltara Abdul Djalil Fatah berharap konstruksi bendungan tahap I sudah bisa dimulai. Karena menurutnya, akan memberikan dampak terhadap perekonomian di provinsi ke-34 ini. Bahkan, kata dia, akan menjadi sumber pendapatan bagi daerah dan negara.
“Kita harapkan seperti itu. Jadi, bukan hanya kepentingan perorangan,” ujarnya.
Dia juga mengingatan agar rencana pembangunan PLTA itu tidak hanya sebatas wacana. Selain keseriusan investor untuk merealisasikannya, dia juga mengatakan bahwa pembangunan PLTA itu harus mendapat dukungan semua pihak, baik Pemprov Kaltara, Pemkab Bulungan maupun masyarakat.
“Harus bersinergi semuanya. Dan, sekali lagi saya tegaskan, jangan ditunda-tunda. Ketika sudah siap dibangun, laksanakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, bendungan tahap I PLTA di Kecamatan Peso direncanakan menghasilkan daya 900 megawatt. Sedangkan jangka panjang, PLTA akan dibangun sebanyak 5 bendungan, dengan menghasilkan daya mencapai 9.000 megawatt. (*/fai/fen)