TARAKAN – Pengawasan terhadap arus mudik jelang Lebaran Idulfitri melalui jalur laut, menjadi salah perhatian serius jajaran Kementerian Perhubungan, karena diprediksi terjadi lonjakan penumpang 5 persen.
Karena itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ahmad bersama jajarannya melakukan monitoring di Tarakan.
“Kami setiap tahun rutin mengadakan monitoring atas perintah Menteri Perhubungan. Untuk transportasi laut, monitoring angkutan lebarannya ini H-15, H+15,” ujar Ahmad kepada awak media.
Informasi yang diperolehnya, lonjakan penumpang diprediksi sudah terjadi pada Senin (27/5) malam, ketika KM Lambelu sandar di Pelabuhan Malundung. “Malam ini (tadi malam) akan ada suatu prakiraan kenaikan lonjakan penumpang yang signifikan. Ini kami sudah antisipasi, kami siap bekerja dan kami siap standby di lapangan,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan Kepala PT Pelni Cabang Tarakan Haeru Rizal, diprediksi jumlah penumpang yang akan mudik menggunakan KM Lambelu sebanyak 1.500 penumpang.
Dikatakan, sudah ada upaya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Seperti PT Pelni yang sudah menyiapkan KM Labobar untuk mengantisipasi penumpang tujuan Surabaya. Selain Pelni, kata dia, PT Pelindo IV Cabang Tarakan juga sudah melengkapi fasilitas di Pelabuhan Malundung, baik dari sisi keamanan, keselamatan dan pelayanan penumpang. Bahkan, Pelindo telah memasang dua unit X-Ray di pintu masuk terminal.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo IV Cabang Tarakan Enrico Fermi menungkapkan, penambahan fasilitas itu sudah dilakukan sejak Januari lalu. Bahkan, dia menyebut ada musalah, ruang menyusui, tempat bacaan, tempat bermain anak, tempat charge handphone hingga toilet yang diperbarui.
Pihaknya juga memasang 12 kamera pengintai di berbagai titik untuk memantau pergerakan penumpang dari masuk terminal sampai ke kapal. (mrs/fen)
