TANJUNG SELOR – Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara memastikan arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1440 Hijriah/2019 Masehi secara umum berjalan lancar. Beberapa upaya dilakukan untuk membuat masyarakat yang menggunakan jasa transportasi selama arus mudik dan balik bisa nyaman.
Kepala Dishub Kaltara Taupan Majid mengatakan, beberapa upaya dilakukan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran. Transportasi darat, misalnya. Dishub bekerja sama dengan Perum Damri menambah menambah 2 unit bus cadangan. Sehingga tersedia 9 unit bus Damri untuk rute Berau dan Malinau.
“Kami juga menurunkan harga tiket bus, sehingga membuat masyarakat senang dan tertarik menggunakan bus untuk mudik Lebaran,” kata Taupan.
Begitupun untuk jalur laut dan sungai, dikatakan Taupan, secara umum berjalan lancar. Untuk kelancaran dan kenyamanan masyarakat, Dishub Kaltara membuka 2 trester di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan. Yaitu untuk tempat naik turunnya penumpang pada bagian Kedatangan dan Keberangkatan.
“Pemantauan selama arus mudik dan balik lebaran terus kita lakukan. Tentunya bekerja sama instansi terkait lain. Seperti kepolisian, Adpel dan lainnya. Kami selalu mengecek manifest, memastikan jumlah penumpang yang harus sesuai dengan kapasitas armadanya. Tidak boleh ada kelebihan penumpang, sehingga masyarakat bisa tertib dan menimalisir kejadian yang tidak diinginkan,” bebernya.
Hal ini pun, lanjut Taupan, terbantu dengan adanya Tim Koordinasi yang ditempatkan di setiap posko pelabuhan. Tidak hanya dari Dishub Kaltara, dari pusat melalui Dirjen Laut Kementerian Perhubungan, juga datang memantau dan memberi motivasi untuk petugas di pelabuhan dalam melayani masyarakat.
Peningkatan jumlah penumpang tahun ini, kata Taupan, terjadi pada jalur darat. Hal ini dikarenakan adanya trayek baru Tanjung Selor – Kabupaten Tana Tidung, serta didukung degan fasilitas jalan sudah semakin membaik. Sehingga masyarakat cenderung memilih untuk lewat darat. Begitupun pada jalur laut, terjadi peningkatan penumpang, karena masyarakat memilih menggunakan Kapal, menyusul tingginya harga tiket pesawat.
“Arus balik terakhir pada puncaknya Minggu (9/6). Ini karena bersama dengan datangnya KM Lambelu yang memiliki rute dari Parepare, Tolitoli dan Sulawesi lainnya. Jadi orang banyak turun dari Sulawesi dan Jawa naik kapal Lambelu,” ujarnya. (humas)