TANJUNG SELOR – Keterlambatan distribusi bahan bakar minyak (BBM) ke Tanjung Selor, Bulungan, yang akhirnya berdampak pada antrean di SPBU, disebabkan kurangnya armada yang dimiliki transportir.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas ESDM Ferdy Manurun Tanduklangi. Dia mendapat laporan armada transportir untuk menyuplai BBM ke Tanjung Selor hanya 3 unit.
"Armada transportir memang kurang. Ada dua unit tidak bisa operasi, jadi tersisa tiga unit yang melayani pengantaran BBM," ujar Ferdy, Selasa (11/6).
Dengan kondisi itu, dia meminta pihak Pertamina maupun transportir memperhatikan soal kekurangan armada penyuplai BBM ke ibu kota Kaltara. Dengan demikian, bisa mengurangi antrean panjang yang hampir setiap hari terjadi.
Di sisi lain, dia meminta Pertamina tegas terhadap pihak-pihak yang mengisi BBM di SPBU dengan menggunakan wadah lain. Termasuk membeli BBM non subsidi. "Kita soroti menyangkut pengambilan dengan wadah lainnya. Ini yang kami minta kepada pihak Pertamina, agar tak memperbolehkan warga ambil dengan wadah lainnya," ujar Ferdy.
Di lain pihak, Sales Eksekutif Retail III PT Pertamina Wilayah Kaltara, Andi Reza Ramadhan, menyebut jumlah armada transportir BBM ada lima unit. Ada tambahan armada sejak Sabtu (8/6) lalu. Jumlah armada 5 unit selama ini untuk melayani Bulungan dan KTT.
Terkait larangan pembelian BBM dengan wadah lain, tidak langsung di tangki kendaraan, menurutnya, butuhkan waktu. Karena selama ini, kata dia, yang diketahui masyarakat pembelian BBM non subsidi dengan wadah lain bisa dilakukan.
"Jadi butuh proses mulai dari memberikan edukasi dan langkah yang telah kami lakukan dengan mengingatkan masyarakat," ujarnya. (uno/fen)