Sesar Maratua Guncang Bulungan

- Rabu, 12 Juni 2019 | 16:31 WIB

TANJUNG SELOR – Wilayah Kalimantan Utara kembali diguncang gempa bumi, kemarin (11/6), sekira pukul 13.45 Wita. Gempa berkekuatan 4,7 Skala Richter (SR), itu berada di lokasi 2.62 LU, 117.22 BT atau 40 kilometer arah tenggara Kabupaten Bulungan, dengan kedalaman 14 kilometer.

Selain sebagian wilayah Kalimantan Utara seperti Bulungan, Tarakan dan Kabupaten Tana Tidung. Getaran gempa juga ikut dirasakan warga di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kaltim.

Menurut Kepala BMKG Tanjung Selor M. Sulam Khilmi, jika diperhatian lokasi episenter dan kedalaman hiposenter dari gempa bumi itu merupakan jenis berkedalaman dangkal akibat aktivitas sesar Maratua.

Hasil analisa sumber, kata dia, menunjukkan gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar geser yang cenderung ke arah kiri (strike-slip sinistral).

"Akibat gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," ujarnya saat dihubungi media ini.

Pihaknya juga belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa yang memang berlangsung sekali dan sangat singkat itu. Selain itu, hasil monitoring pihaknya hingga pukul 14.30 Wita, tidak ada aktivitas gempa bumi susulan.

Berdasarkan catatan media ini, pada Mei lalu, sebagian warga di Tarakan dan Bulungan juga merasakan getaran gempa. Menurut rilis BMKG, gempa terjadi di lokasi 2.46 Lintang Utara, 118.78 Bujur Timur atau 164 kilometer tenggara Tarakan. Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 29 kilometer.

Wilayah Kalimantan, khususnya Kaltara, memang tidak bisa dikatakan aman dari gempa bumi. Misal, 19 April 1923. Ketika itu, gempa berkekuatan 7 SR mengguncang wilayah Tarakan dan dirasakan warga di daerah lain di provinsi Bumi Benuanta –sebutan Kaltara.

Guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI (Modified Mercalli Intensity) atau keadaan yang dirasakan terhadap getaran gempa. Banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Tak hanya itu, 14 Februari 1925 Tarakan kembali diguncang gempa bumi, yang berkekuatan mencapai skala intensitas VI-VII MMI hingga menyebabkan kerusakan banyak bangunan rumah. 

"Tahun 1936, tepatnya 28 Februari, Tarakan diguncang gempa bumi dengan kekuatan 6,5 skala richter," ujar Sulam Khilmi.

Gempa dengan kekuatan yang hampir sama, juga kembali mengguncang Tarakan. Yakni, 21 Desember 2015 lalu Tarakan diguncang gempa 6,1 SR. "Pusat gempa terletak di laut dengan jarak 29 kilometer arah timur laut Tarakan. Dampaknya, merusak banyak bangunan rumah dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali," bebernya.

Dilansir dari Kaltim Post (Grup Rakyat Kaltara), dari kajian Pusat Studi Gempa Nasional 2017, secara umum kondisi tektonik Kalimantan terdiri dari beberapa patahan-patahan (sesar) lokal. Yaitu Patahan Adang, Patahan Meratus, Patahan Mangkalihat (Patahan Sangkulirang) dan Patahan Tarakan. Meski demikian, hanya ada beberapa sesar yang aktif, yakni Patahan Meratus, Patahan Mangkalihat, dan Patahan Tarakan. Sesar-sesar tersebut memiliki panjang lebih dari 100 kilometer yang dapat menimbulkan gempa bumi dengan magnitudo 7.

Sesar mendatar Tarakan dapat dikenali di bagian utara pulau itu yang terbentang mulai dari daratan sampai ke lepas pantai. Sesar Mangkalihat yang berupa sesar mendatar, diidentifikasi di pantai timur Pulau Kalimantan. Zona sesar anjak dikenali di bagian selatan Pulau Kalimantan, yaitu Sesar Meratus. Di Pulau Borneo, Kalimantan Utara paling rawan gempa. Nunukan, Tarakan dan sekitarnya, secara tektonik diapit tiga sistem sesar mendatar. Di sebelah selatan Kaltara, dua sistem sesar berarah barat daya-tenggara, yaitu Sesar Mangkalihat dan Sesar Maratua.

Sesar Mangkalihat yang berupa sesar mendatar, diidentifikasi di pantai timur Pulau Kalimantan. Sementara, zona Sesar Meratus dikenali di bagian selatan Pulau Kalimantan.

Patahan (sesar) Meratus memiliki panjang patahan sekitar 438 kilometer. Patahan ini didominasi oleh patahan naik (reverse fault). Gempa bumi tektonik terakhir akibat Sesar Meratus mengguncang wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur pada 3 Mei 2018, sekitar pukul 03.21 Wita.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X