Mei, Kaltara Alami Inflasi 0,77 Persen

- Rabu, 12 Juni 2019 | 16:48 WIB

TANJUNG SELOR – Pada Mei 2019, di Kaltara, khususnya Kota Tarakan mengalami inflasi sebesar 0,77 persen, atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 148,72 pada April 2019, menjadi 149,86 pada Mei 2019. Sementara, inflasi tahun kalender sebesar 1,67 persen dan inflasi tahun ke tahun atau YoY (years on years) pada Mei 2019 sebesar 5,33 persen. 

 

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyampaikan, itu berdasarkan informasi laporan perkembangan IHK/Inflasi Kaltara pada Mei 2019 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara per 10 Juni 2019.

 

Dituturkan Gubernur, BPS menganalisa bahwa inflasi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,11 persen, kelompok bahan makanan sebesar 1,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,73 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,20 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen. 

 

“Sementara itu, indeks harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tetap stabil, yaitu sebesar 0,00 persen,” jelasnya.

 

Bulan lalu, kelompok pengeluaran yang memiliki andil yang dominan terhadap inflasi Kaltara yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,3363 persen. Diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,3024 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0523 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0421 persen. Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 0,0339 persen, kelompok sandang sebesar 0,0014 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0000 persen.

 

Lanjutnya, ada 10 jenis barang/jasa yang tertinggi penyumbang utama inflasi pada Mei 2019. Yang tertinggi adalah angkutan udara yaitu sebesar 0,4300 persen. Diikuti oleh cabai rawit sebesar 0,0987 persen, kangkung sebesar 0,0765 persen, bandeng/bolu sebesar 0,0637 persen, dan papan sebesar 0,0425 persen. Selanjutnya telur ayam ras sebesar 0,0361 persen, tomat sayur sebesar 0,0339 persen, obat dengan resep sebesar 0,0326 persen, bayam sebesar 0,0301 persen dan bawang merah sebesar 0,0292 persen.

 

Selain itu, adapula 10 jenis barang/jasa yang tertinggi penyumbang utama deflasi. Yakni, tarif pulsa ponsel sebesar -0,1276 persen, ketimun sebesar -0,0856 persen, beras sebesar -0,0510 persen, daging ayam ras sebesar -0,0262 persen , dan bawal sebesar -0,0190 persen. Selanjutnya layang/benggol sebesar -0,0158 persen, nangka muda sebesar -0,0139, tahu mentah sebesar -0,0124 persen, terong panjang sebesar -0,0104 persen dan minyak goreng sebesar -0,0083 persen.

 

Neraca Perdagangan April Surplus USD 73,02 Juta

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

30 Sekolah SD di PPU Jadi Sampel Survei Kemenkes

Selasa, 23 April 2024 | 15:09 WIB
X