Atasi Ketergantungan Produk Luar di Perbatasan

- Jumat, 14 Juni 2019 | 13:43 WIB

TANJUNG SELOR - Ketergantungan masyarakat perbatasan dengan produk negara tetangga menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Bahkan, adanya ancaman warga perbatasan yang akan pindah kewarganegaraan menjadi tantangan untuk kembali menumbuhkan jiwa Pancasila masyarakat perbatasan dengan slogan “NKRI Harga Mati”.

Menurut Sekretaris Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenkopolhukam, Brigjen Mamboyng, sesuai catatan dari pemerintah pusat, memang jiwa Pancasila tidak pernah luntur. Walaupun adanya dominasi ekonomi negara tetangga di wilayah perbatasan.

Namun kata dia, ketergantungan dan ancaman itu harus diantisipasi sejak awal. Agar jangan sampai protes warga perbatasan benar-benar terjadi. “Yang dilakukan pemerintah saat ini berupaya menghapus ketergantungan itu,” ujarnya Brigjen Mamboyng kepada awak media, Kamis (13/6).

Menurut dia, perlu dilakukan uapaya-upaya melalui program-program kementerian terkait. Sehingga ada kesejahteraan yang setara antara warga di perkotaan dengan di perbatasan.

“Terkait ketergantungan kebutuhan pokok, pemerintah pemerintah sudah melakukan hal yang baik. Pemerintah sudah menyiapkan sembako-sembako untuk masyarakat perbatasan. Karena itu memang menjadi kewajiban,” terang dia.

Diakuinya, demi menjaga rasa nasionalisme warga perbatasan, sudah dilakukan berbagai upaya. Salah satunya memberikan wawasan kebangsaan mengenai pembentukan Pancasila yang menjadi dasar negara. “Jiwa Pancasila sangat penting dimiliki seluruh elemen masyarakat. Pemahaman Pancasila sebagai falsafah dasar negara harus ditanamkan kepada seluruh masyarakat,” kata Brigjen Mamboyng. (uno/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X