Harga di Perbatasan Masih Jadi PR

- Rabu, 19 Juni 2019 | 19:27 WIB

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sejak beberapa tahun belakangan ini, tak hanya mengalokasikan anggaran subsidi ongkos angkut (SOA) penumpang penerbangan perintis. Namun, juga untuk SOA barang ke wilayah perbatasan.

Selain SOA barang, nantinya juga ada Toko Indonesia di wilayah perbatasan. Saat ini, telah dibangun di Krayan, Kabupaten Nunukan. Pemprov Kaltara juga akan membangun di Sebatik.

Baik SOA barang maupun Toko Indonesia, tujuannya agar harga barang di perbatasan maupun pedalaman sama dengan wilayah perkotaan. Selain itu, agar warga di perbatasan tidak terlalu ketergantungan dengan produk negeri jiran, Malaysia.

Meski ada dua program itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara Hartono, mengaku bahwa persoalan harga di perbatasan masih menjadi pekerjaan rumah.

Menurutnya, persoalan itu terjadi karena ketersediaan infrastruktur yang hingga saat ini belum mendukung sepenuhnya. Namun, kata dia, dengan adanya semangat Nawacita yang salah satunya fokus pada wilayah perbatasan, provinsi berharap dukungan pusat bisa berjalan lebih cepat.

“Itu yang kami harapkan. Dukungan dari pemerintah pusat untuk fokus ke wilayah perbatasan. Dengan begitu, salah satu yang bisa ditekan adalah harga di perbatasan,” ujarnya, Senin (18/6).

Saat ini, kata dia, warga di sebagian wilayah yang mendapatkan SOA barang, sudah dapat merasakan harga produk sama dengan di perkotaan. Pihaknya pun melakukan pengawasan maksimal untuk menutup celah pemanfaatan SOA barang. (*/fai/fen)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X