Isi Data Kependudukan lewat Smartphone

- Jumat, 21 Juni 2019 | 16:56 WIB

TARAKAN – Sensus penduduk akan dilaksanakan pada 2020 mendatang. Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggunakan teknologi untuk memudahkan metode sensus, yakni combine method. Yakni, CAWI (computer asissted web interview) dan CAPI (computer assisted personal interviewing).

Selain itu, BPS juga menggandeng Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendapatkan data penduduk.

“Data penduduk yang teregistrasi di Disdukcapil sudah diserahkan ke BPS. Jadi, nanti penduduk yang menggunakan handphone Android itu nanti diminta mengisi melalui aplikasi yang sudah tersedia,” ujar Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Kalimantan Utara, Basran, Kamis (20/6).

“Kalau yang menggunakan CAWI itu nanti melalui aplikasi di HP. Mereka nanti melakukan semacam update datanya tanpa harus petugas datang lagi. Nanti kalau yang masih bingung dengan sistem CAWI, akan menggunakan yang namanya CAPI. Petugas akan membimbing, bisa lewat petugas,” sambungnya.

Adapun masyarakat yang sulit dijangkau dengan internet, yang biasanya berada di pedalaman, BPS menggunakan metode PAPI (pencil dan papper interview) dengan mendatangi penduduk tersebut. Dengan kombinasi metode ini diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak tersensus di 2020.

Menurutnya, metode yang diterapkan dalam SP 2020 nanti merupakan perbaikan dari sebelumnya, yang manual dengan mendatangi penduduk dari rumah ke rumah. Penggunakan metode manual dinilai menyulitkan petugas, terutama ketika akan menjumpai masyarakat yang tinggal di perumahan elite.

Dalam mengisi data di aplikasi, masyarakat tinggal mengisi nama, alamat tempat tinggal sesuai kartu tanda penduduk dan domisili sekarang. Sehingga bisa diketahui berapa banyak masyarakat yang tempat tinggalnya tidak sesuai dengan KTP. Kendalanya hanya pada warga yang gaptek atau tidak memiliki handphone. Namun, nantinya bisa dibantu oleh petugas untuk melakukan registrasi atau update data. 

Penggunaan metode ini juga sesuai dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya badan yang menangani masalah kependudukan. Karena menurut Basran, sudah banyak negara yang menggunakan combine method.

“Hasil SP nanti dengan datanya kependudukan. Jadi tidak ada lagi data-data yang dobel. Ini BPS kok angkanya sekian, dari kependudukan beda lagi, sekarang sudah teregistrasi,” jelasnya.

Meski telah memanfaatkan teknologi, Basran mengaku bahwa BPS tetap merekrut petugas BPS untuk melaksanakan metode PAPI. Hanya saja, jumlah petugas yang direkrut tidak sebanyak sensus penduduk sebelumnya.

Meskipun dimulai tahun depan, namun untuk persiapan sensus penduduk 2020 sudah dilaksanakan tahun ini, dengan menunjuk beberapa daerah menjadi gladi bersih penggunaan metode sensus. Seperti di Jembrana, Bali. Sementara, untuk sosialisasi dilaksanakan akhir tahun ini.

Adapun pelaksanaan sensus 2020 dimulai pada Maret tahun depan, dengan memulai metode CAWI terlebih dahulu. Jika masih ada penduduk yang belum terdata dengan CAWI, akan dilanjutkan dengan metode CAPI. Kalaupun masih ada nantinya warga yang belum terdata, terutama daerah yang jauh, maka dilaksanakan dengan metode PAPI. (mrs/fen) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X