PELAYANAN kesehatan di puskesmas terkendala dengan kurangnya dokter umum dan gigi, karena dokter sebelumnya banyak berhenti. Dinas Kesehatan Tarakan mencatat terdapat 11 dokter umum dan 2 dokter gigi yang kosong dari seluruh puskesmas.
Padahal, sejumlah puskesmas saat ini dituntut layanan 24 jam yang merupakan program Pemkot Tarakan di bawah kepemimpinan Khairul dan Effendhi Djuprianto.
“Itu berdasarkan perhitungan kita dan teman-teman di puskesmas,” ujar Kepala Dinkes Tarakan Subono, Jumat (21/6).
Karena kekurangan dokter umum dan gigi, pihaknya kini mencari dokter baru sesuai kebutuhan untuk dikontrak menjadi pegawai tidak titap (PTT). Pendaftaran sudah dibuka sejak beberapa hari lalu. Meski demikian, Subono mengakui peminat yang melamar belum banyak. Tercatat sampai kemarin baru satu pelamar saja untuk dokter umum.
Untuk gaji yang diberikan, pihaknya menyiapkan Rp 5-6 juta per bulan, baik untuk dokter umum maupun dokter gigi, dengan jam kerja sesuai jadwal aparatur sipil negara. Namun, tidak diberikan fasilitas lain. (mrs/fen)