Prostitusi Online Diincar Polisi

- Senin, 24 Juni 2019 | 17:00 WIB

TANJUNG SELOR - Prostitusi dalam jaringan (daring) atau online menggunakan aplikasi berkirim pesan seperti MiChat yang kini digunakan para penjaja seks di ibu kota Kaltara, sedang didalami jajaran Polres Bulungan.

Seperti disampaikan Kasat Reskrim Polres Bulungan AKP Gede Prasetia Adi Sasmita yang mewakili Kapolres AKBP Andrias Susanto Nugroho, pihaknya sudah pernah mencoba membongkar prostitusi online menggunakan MiChat. Yakni, dengan berpura-pura sebagai orang yang ingin mengajak kencan di sebuah hotel. Hanya saja, upaya yang dilakukan pihaknya masih belum berhasil.

“Kami sudah coba untuk masuk ke lingkungan mereka. Kami coba pancing dan setelah kami sampai hotel yang dimaksud, ternyata tidak ada. Akunnya palsu,” ujar Gede.

"Jadi, mau masuk ke komunitas mereka ini susah. Karena mereka juga hati-hati dengan orang baru," sambungnya.

Gede juga mengingatkan agar tidak mempercayai prostitusi online melalui aplikasi pesan. Karena menurutnya, tidak menutup kemungkinan akun-akun yang ada di aplikasi berkirim pesan hanya ingin melakukan penipuan. "Perlu diwaspadai. Sebab, bisa masuk penipuan,” tegasnya.

Diwartakan sebelumnya, praktik prostitusi online dengan menggunakan aplikasi berkirim pesan pernah digunakan salah seorang warga Tanjung Selor, Bulungan. Pria yang enggan namanya dikorankan, mengaku pernah mengajak kencan salah seorang wanita pemilik akun MiChat.

“Saya pernah pesan sekali untuk ditemani tidur. Waktu itu umurnya masih 18 tahunan-lah,” ujarnya kepada Harian Rakyat Kaltara, Sabtu (22/6).

Untuk tarif sekali kencan, dia menyebutkan antara Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. “Kalau yang harga Rp 500 ribuan biasanya itu belum sama tempat. Tapi kalau sudah di atas Rp 1 juta, itu sudah dengan hotel,” ungkapnya.

Namun, dia mengingatkan agar lebih berhati-hati memesan wanita yang akan diajak kencan menggunakan MiChat. Karena menurutnya, tidak sedikit akun-akun yang berkedok penipuan. Salah satunya, dengan meminta uang ditransfer terlebih dahulu.

“Kalau sudah minta transfer duluan biasanya menipu itu. Kalau yang benar biasanya ketemu langsung bayar di tempat,” ujarnya.

Meski, ada pihak-pihak yang menyalahgunakan aplikasi berkirim pesan itu, dia juga mengaku ada yang memang ingin mencari pertemanan. “Kalau wanita yang bisa diajak tidur itu memiliki kode BO (booking order). Jadi kalau sudah tercantum kode BO, itu berarti kita bisa chat dan menanyakan harga,” bebernya. (*/fai/fen)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X