Titik Koordinat Bisa Menentukan Kelulusan

- Selasa, 25 Juni 2019 | 13:14 WIB

TARAKAN – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kaltara, baru dibuka kemarin (24/6). Pada hari pertama pelaksanaan PPDB sistem zonasi tersebut, ratusan calon siswa bersama orangtuanya, terpantau memenuhi beberapa sekolah di Tarakan.

Seperti di SMAN 1 dan SMKN 1 Tarakan. Bahkan dari pantauan Rakyat Kaltara, masih ada orangtua calon siswa yang mendaftar menggunakan SKTM. Padahal penggunaan SKTM sudah tidak berlalu lagi, walau dalam PPDB sistem zonasi, tetap disediakannya kuota untuk siswa dari keluarga miskin (gakin).

“Tadi (kemarin, red) juga ada orangtua calon peserta didik menunjukkan surat keterangan (SKTM). Langsung saya bilang enggak pakai gitu,” ujar Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Tarakan, Syaharuddin, di sela memantau pelaksanaan PPDB kemarin.

Pihaknya dengan tegas menolak. Karena sesuai petunjuk teknis, syarat khusus mendaftar melalui kuota gakin harus memiliki satu dari tiga program, yakni program Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau Program Keluarga Harapan (PKH). “Di luar tiga kartu ini, kita tolak,” tegasnya.

Berdasarkan petunjuk teknis, SMAN 1 Tarakan menyiapkan minimal 30 persen kuota gakin yang tergabung dalam jalur zonasi. Pihaknya pun telah menerapkan revisi aturan PPDB melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) nomor 3 tahun 2019 tentang PPDB.

Dalam surat edaran tersebut, penyesuaian kuota pada jalur prestasi yang semula paling banyak 5 persen dari daya tampung sekolah, naik menjadi paling banyak 15 persen.

Selain jalur prestasi, penyesuaian juga dilakukan pada jalur zonasi yang semula paling sedikit 90 persen dari daya tampung sekolah, diperbaharui menjadi paling sedikit 80 persen. Sedangkan jalur perpindahan orangtua tetap sama, yakni paling banyak 5 persen dari daya tampung sekolah.

SMAN 1 Tarakan sendiri membuka pendaftaran hingga 28 Juni dengan kuota calon siswa yang dibutuhkan sebanyak 360, terbagi dalam 10 rombongan belajar (rombel).        

Terbatasnya kuota siswa yang dibutuhkan membuat hari pertama PPDB di SMAN 1 Tarakan langsung diserbu orangtua dan calon siswa. Antrean panjang tampak di tempat pendaftaran.

Hal itupun diakui Syaharuddin. Namun, pihaknya sudah mengantisipasi kondisi tersebut dengan membuat mekanisme antrean, serta memperbanyak petugas yang menerima pendaftaran. Misal untuk layanan informasi, pihaknya menyiapkan 15 petugas. Sementara di layanan operator ditempatkan 12 petugas.  

Selain itu, pihaknya juga mengatur terkait layanan pendaftaran. Di mana pihaknya memisahkan antrean antara jalur zonasi dengan jalur gakin, prestasi, serta perpindahan orangtua. Begitu juga dengan calon siswa yang mendaftar online, serta calon siswa yang ingin mendapatkan layanan informasi, verifikasi dan operator, juga dibuatkan antrean khusus.

“Alhamdulillah, walaupun kita lihat banyak, saya melihatnya situasi masih dalam kondusif sajalah, masih aman-aman saja. Tidak ada keributan, tidak ada apa-apa,” tuturnya.

Sementara itu, hari pertama PPDB di SMKN 1 Tarakan juga mendapatkan satu pendaftar membawa SKTM untuk mendaftar melalu jalur gakin.

“Tapi kita tidak layani,” ujar Wakil Ketua Panitia PPDB SMKN 1 Tarakan, Ilyas.

Namun, pihaknya telah menjelaskan kepada pendaftar tersebut tentang tidak diperbolehkannya penggunaan SKTM.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X