Listrik di Tarakan Bakal Bertambah 25 MW

- Sabtu, 29 Juni 2019 | 13:11 WIB

TARAKAN – Sumber listrik di Tarakan bakal bertambah. Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) berkapasitas 25 megawatt, mulai direalisasikan, kemarin (28/6).

Tahap awal, PT Patra Global Energi (PGE) sebagai investor melakukan penimbunan lahan yang berlokasi di kawasan usaha peterakan Jalan Aki Babu, Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat.

Kegiatan penimbunan lahan ini ditargetkan rampung paling lama empat bulan ke depan. PLTSa akan dibangun dengan menggunakan metode teknologi plasma dari Jerman.

Adapun dimulainya konstruksi pembangkit, Direktur Utama PT PGE Hendra Wendras mengatakan, dilakukan setelah rampungnya penimbunan lahan, dan ditargetkan pengerjaannya berlangsung hingga delapan bulan. PLTSa ditargetkannya selesai tahun depan.

Pembangunan PLTSa dianggap sebagai salah satu solusi mengatasi sampah yang terus bertambah. Karena akan menghabiskan 120 ton sampah setiap hari untuk menghasilkan energi listrik.

“Sampah yang 120 ton kita bisa hancurkan tiap hari, dalam waktu 24 jam,” ujar Hendra.

Selain itu, Hendra menyatakan bahwa PLTSa nantinya akan menghasilkan air bersih untuk disuplai ke PDAM Tirta Alam. “Insya Allah mungkin dengan adanya PLTSa ini kebutuhan air bersih warga Tarakan tidak perlu lagi mengandalkan embung,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Proyek PT PGE Andi Hananto menjelaskan, untuk produksi air bersih yang akan dihasilkan bergantung pada kebutuhan PDAM. Pihaknya akan berkoordinasi dengan PDAM.

“Sebenarnya, kami berapa saja mungkin bisa,” ujarnya.

Air yang diproduksi, lanjutnya, bisa diambil dari laut yang tidak jauh dari lokasi PLTSa. Bisa juga air yang ada di sekitar lahan PLTSa. Sementara untuk sampah, dia menyebut kebutuhan PLTSa bisa mencapai 150 ton per hari.

Untuk perizinan, dia mengatakan investasi pembangunan pabrik setrum, itu terus dilengkapi, termasuk dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL).

“Sebenarnya, kami juga sudah berkoordinasi dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk masalah amdal. Karena ini 25 megawatt masih kategorinya belum amdal, masih UKL-UPL. Jadi pengurusan UKL-UPL-nya dalam proses,” ujarnya.

Wali Kota Tarakan Khairul, juga menilai pembangunan PLTSa menjadi solusi mengatasi yang dirasakan masyarakat Tarakan, baik terhadap persoalan pengelolaan sampah, kebutuhan energi listrik maupun air bersih.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran energi alternatif ini, tidak ada lagi persoalan listrik di Tarakan. Mudah-mudahan bisa terus kita kembangkan,” ujarnya.

Disebutkannya, daya listrik Tarakan baru mencapai 42 megawatt yang ditopang dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) berkapasitas 26 megawatt dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 16 megawatt. Sementara beban puncak di Tarakan mencapai 41 megawatt.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X