Siapkan Prajurit Terbaik untuk Titik Tertentu

- Sabtu, 6 Juli 2019 | 13:42 WIB

TARAKAN – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Malaysia segera berganti seiring berakhirnya masa tugas Batalyon Infanteri (Yonif) Rider 613/Raja Alam dan Yonif 144/Jaya Yudha.

Penggantinya adalah prajurit dari Yonif Raider 303/SSM dari Kostrad dan Yonif Rider 600/Modang yang merupakan batalyon organik dari Kodam VI/Mulawarman. Jumlah prajurit mencapai 900 orang, dengan rincian masing-masing batalyon sebanyak 450 prajurit.

“Dalam minggu-minggu ini mereka melakukan serah terima pos,” ujar Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman melalui Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) Kolonel Kav Dino Martino.

Ratusan prajurit tersebut nantinya akan menjaga perbatasan RI - Malaysia yang terbentang dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sepanjang 1.038 kilometer, dengan jumlah pos pengamanan lebih dari 50 titik.

Sebagai Satgam Pamtas, mereka dituntut bisa mengamankan wilayah perbatasan RI dari seluruh bentuk penyelundupan yang pelanggaran hukum. “Terutama masalah narkoba,” sebut Dino.

Karena itu, pihaknya telah memilih prajurit-prajurit terbaik yang memiliki integritas dan dedikasi, untuk ditempatkan pada titik-titik tertentu. Hal itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

“Untuk penempatan personel, di titik-titik tertentu yang sudah kita siapkan, memang dipilih prakurit-prajurit yang terbaik. Maksudnya apa? Jangan sampai prajurit kita terkena iming-iming dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab memasukkan yang ilegal,” bebernya. 

Pihaknya juga telah menekankan kepada prajurit agar dalam melaksanakan tugas harus memberikan yang terbaik bagi bangsa. Selain mengawasi kegiatan penyelundupan, Satgas Pamtas nantinya juga akan mengawasi patok-patok perbatasan. Karena itu, kegiatan patroli juga akan dilakukan dalam rangka pengawasan. 

Sementara itu, selain kegiatan pengamanan, prajurit nantinya juga ada yang melaksanakan kegiatan sosial. Seperti menjadi guru bantu. Menurut Dino, untuk kegiatan seperti itu biasanya sudah ada program yang disusun di setiap satuan mereka secara bertahap per tiga bulan. 

“Kemudian melaksanakan bhakti TNI. Itu sudah rutin atau wajib dilakukan selama sembilan bulan. Memang ada programnya, tiga bulan pertama apa, enam bulan berikutnya apa, sampai sembilan bulan berikutnya apa,” tuturnya. (mrs/fen) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X