TARAKAN – Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Jalan Gunung Amal, Ahad (7/7). Sebuah city car warna putih nyungsep ke parit sekira pukul 07.38 Wita.
Sekira 4 jam kemudian, giliran city car warna hitam terperosok ke parit saat akan menanjak Jalan Gunung Amal. Saat menanjak, mobil dengan tanda nomor kendaraan bermotor KU 1145 G itu sempat mati mesin.
Menurut Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kasat Lantas AKP Arofiek Aprilian Riswanto, dua kecelakaan itu diduga human error. “Mungkin out of control. Dia (pengemudi) tidak bisa mengendalikan kendaraan tersebut, kemudian yang bersangkutan endingnya adalah masuk ke parit,” ujarnya.
Kecelakaan di jalan menanjak tersebut, sudah sering terjadi. Bahkan, pernah memakan korban jiwa. Beberapa pihak bahkan sudah pernah meminta agar jalan menanjak tersebut dipangkas, karena dianggap terlalu tinggi dan membahayakan pengendara.
Pemkot Tarakan juga pernah berencana memangkas ketinggian Jalan Gunung Amal. Namun, hanya menjadi wacana. Karena tak kunjung terealisasi. “Kalau bisa memang lebih landai,” ujar Arofiek.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan Muhammad Haidir yang dikonfirmasi media ini, mengatakan pemangkasan tanjakan pertama Jalan Gunung Amal belum bisa dilakukan. Karena terbentur ketersediaan anggaran. Pihaknya membutuhkan Rp 60-70 miliar untuk merealisasikan pemangkasan tanjakan Jalan Gunung Amal.
“Kami sudah punya perencanaan. Kami juga terus usulkan untuk dilanjutkan melalui APBN,” ujarnya.
Dikatakan, karena terbatasnya anggaran, selama ini hanya dilakukan perbaikan di Jalan Gunung Amal. Yakni, menambal ruas jalan yang berlubang. (mrs/fen)