TANJUNG SELOR – Dari 747 koperasi yang berdiri di Kalimantan Utara (Kaltara), hingga Juni 2019, masih ditemukan 273 koperasi yang tidak sehat atau tidak aktif. Hal ini diakui Kepala Bidang Koperasi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara Trianingsih.
Dijelaskannya, koperasi aktif dapat diketahui dengan memantau Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT dilakukan selama 3 tahun berturut-turut, dan pelaporan RAT diinput di Online Data System (ODS). “Setelah diinput, baru sertifikat diterbitkan. Prosesnya seperti itu,” kata Trianingsih, kemarin (8/7).
Bagi koperasi yang aktif, diberikan sertifikat barcode dan NIK. Berdasarkan data, tahun 2018 sebanyak 70 koperasi mendapatkan NIK. Sementara tahun ini, baru sekitar 32 koperasi memiliki NIK. Pemberian sertifikas barcode dan NIK dapat dilakukan jika dalam pengawasannya koperasi tersebut menjalankan aturan yang berlaku. “Ini yang kita kejar. Target saya selama menjabat harus mencapai 600 koperasi yang aktif,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk menilai kinerja koperasi, petugas penyuluh koperasi lapangan (PPKL) akan melakukan pengawasan dan penyuluhan. Tenaga PPKL yang ada saat ini berjumlah 78 orang. Mereka disebar di lima kabupaten/kota ditambah dengan 24 orang tenaga pendamping DAK.
“Mudah-mudahan tahun depan bertambah karena tugasnya sangat penting. Utamanya membantu koperasi menginput perlengkapan ke dalam sistem ODS," jelasnya. (*/fai/har)
Data Koperasi di Kaltara
1.Bulungan
Aktif: 109
Tidak Aktif: 70
Barkode NIK: 41
Total:179
2.Malinau
Aktif: 75
Tidak Aktif: 29
Barcode NIK: 4
Total: 104
3.Nunukan
Aktif: 157
Tidak Aktif: 88
Barcode NIK: 5
Total: 245
4.Tana Tidung
Aktif: 20
Tidak Aktif: 8
Barcode NIK: 4
Total: 28
5.Tarakan
Aktif: 113
Tidak Aktif: 78
Barcode NIK:16
Total: 191
