Pertamina Hentikan Distribusi Premium, Daerah Lain Akan Menyusul

- Rabu, 10 Juli 2019 | 13:58 WIB

TARAKAN – Pertamina benar-benar merealisasikan pengurangan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di SPBU dan APMS di Tarakan. Tidak diberlakukan di stasiun pengisian bahan bakar di laut.

Mulai diberlakukannya pengurangan kuota premium ini diketahui setelah jajaran Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disdagkop-UMKM) Tarakan melakukan inspeksi mendadak di sejumlah SPBU, Selasa (9/7). Pantauan media ini, juga tidak terlihat lagi antrean yang mengular di SPBU.

Salah seorang karyawan SPBU di Jalan Mulawarman, Adityo, mengaku SPBU tempatnya bekerja tidak lagi mendapatkan premium dari Pertamina sejak Senin (8/9).

Karena kosong, dispenser yang sebelumnya digunakan untuk jenis premium, dimanfaatkan untuk melayani kendaraan yang mengisi BBM jenis pertalite.

Wali Kota Tarakan Khairul merespons positif kebijakan Pertamina mengurangi kuota premium di darat. Ia berharap penyaluran premium benar-benar tepat sasaran, karena selama ini premium menjadi bisnis bagi sejumlah oknum masyarakat.

“Kuncinya itu sebenarnya premium, karena memang itu barang menggoda,” ujarnya.

Kepala Bidang Penguatan dan Pengembangan Perdagangan Disdagkop-UMKM Tarakan, Muhammad Romli menuturkan, informasi yang diperolehnya pengurangan kuota premium hanya dilakukan di SPBU darat. Sedangkan di laut masih diberikan.

“Jadi, kalau yang darat memang ada kebijakan dari pemerintah melihat adanya antrean yang luar biasa, yang dikeluhkan masyarakat maupun pemerintah kota. Dari pihak Pertamina mengambil langkah untuk tidak menjual (premium, Red) di SPBU dan APMS yang ada di darat. Mungkin dikurangi atau diganti pertamax,” bebernya.

Romli menilai langkah tersebut efektif mengatasi persoalan pengetap dan antrean di SPBU.

Sementara itu, Sales Executive Retail III PT Pertamina Tarakan, Andi Reza saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerapkan kebijakan mengurangi kuota premium di darat sejak Senin. Bahkan, ke depan pengurangan kuota premium bukan lagi diterapkan secara bertahap seperti rencana semula, melainkan tidak lagi didistribusikan seterusnya.

“Dua hari ini kami lakukan (pengurangan premium). Ternyata kondisinya sangat kondusif, tidak ada lagi antrean,” ujar Andi Reza.

Sedangkan untuk penyaluran premium di laut, dipastikan Reza tetap dilakukan untuk melayani nelayan. Saat ini, ada dua stasiun pengisian di laut yang melayani nelayan. Yakni, di perairan Beringin dan Juata Laut. 

“Dua-duanya masih beroperasi normal. Tidak ada pengurangan sama sekali,” ujarnya.

Pengurangan kuota premium di SPBU dan APMS yang ada di darat, kemungkinan tidak hanya diberlakukan di Tarakan, Reza menyebut pihaknya juga berencana menerapkan di daerah lain di Kaltara. Saat ini, pihaknya masih mendiskusikan dengan lembaga penyalur terkait di daerah seperti SPBU dan APMS. 

“Kurang lebih sama perlakuan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X