TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara memiliki banyak potensi wisata seperti air terjun, pantai maupun yang ekstrem seperti arung jeram. Hanya saja, potensi yang ada diakui Kepala Dinas Periwisata Kaltara Ahmad Haerani belum digarap maksimal.
Yang menjadi persoalan, kata dia, karena infrastruktur yang kurang mendukung. Sehingga, sektor pariwisata belum tergarap maksimal.
“Ini menjadi salah satu tantangan kita juga. Untuk itu, kami berupaya berkoordinasi dengan instansi lain dalam memaksimalkan pariwisata di Kaltara,” ujarnya (9/7).
Dia juga mengaku pertumbuhan industri pariwisata belum bisa dirasakan secara menyeluruh. Untuk itu, Dinas Pariwisata Kaltara berupaya memaksimalkan pariwisata dengan berkoordinasi ke kabupaten/kota.
Keterlibatan kabupaten/kota, kata Haerani, sebagai langkah yang baik dalam memaksimalkan destinasi wisata. “Bukan hanya wisatanya saja yang kita coba kembangkan. Semua yang ada kaitannya ikut andil. Misalnya, ada wisatawan yang datang ke Kaltara. Dari segi perhotelan sudah ada. Jajanan khas daerah juga ada. Bahkan, agen perjalanan juga disiapkan. Ini yang kita akan lakukan,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga berupaya agar usaha perhotelan dan agen perjalanan memiliki sertifikaasi sebagai salah satu penunjang. “Setiap tahun kami ada sertifikasi. Untuk itu, bagi pelaku-pelaku usaha perhotelan dan agen perjalanan bisa mendapatkan sertifikasi,” ujarnya.
Persoalan pariwisata, lanjutnya, bukan hanya menjadi tanggung jawab pihaknya. Namun, perlu duduk bersama dengan stakeholder lain membahas persoalan dan tantangan utama sektor pariwisata di Kaltara.
“Misalnya, seperti apa nantinya infrastruktur menuju destinasi-destinasi wisata. Karena jika infrastrukturnya tidak baik, akan sulit mengembangkan destinasi wisatanya,” ujarnya. (*/fai/fen)