POTENSI pariwisata di Kalimantan Utara (Kaltara), menurut Kepala Dinas Pariwisata Kaltara Ahmad Haerani, belum banyak disadari oleh masyarakat.
Karena itu, kata dia, kontribusi masyarakat di sektor pariwisata masih minim. Padahal, dia mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi sadar wisata untuk meningkatkan kualitas pariwisata, serta menambah pengetahuan pengelolaan tempat wisata.
“Masyarakat masih suka menganut aji mumpung. Jika ada event besar atau kegiatan, semua barang naik. Ketika kegiatan diadakan di tempat wisata dan jauh, terkadang biaya transportasi dinaikkan. Ini yang harus kita ubah,” ujarnya.
Menurutnya, di daerah lain yang memiliki destinasi wisata dengan puluhan ribu orang berkunjung, tidak mengubah harga, baik barang, makanan atau biaya transportasi. Berbeda dengan Kaltara yang belum bisa seperti daerah lain. Akibatnya, kata dia, sumbangsih sektor wisata ke daerah baik dari sisi pendapatan anggaran daerah (PAD) maupun dampak perekonomian belum maksimal.
“Padahal, jika kita mencontoh daerah lain, pariwisata kita akan berkembang dan makin banyak yang datang,” ujarnya. (*/fai/fen)
