TANJUNG SELOR – Jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) di Kabupaten Bulungan, berkurang dari 27 menjadi 12 PKBM yang tersebar di seluruh kecamatan.
Berkurangnya PKBM itu, menurut staf Paud dan Dikmas Disdikbud Bulungan, Dodi Kurniawan, karena jarak yang cukup jauh. Selain itu, ada beberapa PKBM yang berdekatan sehingga salah satu tidak aktif. Namun demikian, dia menyebut cukup banyak warga yang melanjutkan pendidikan di 12 PKBM itu.
“Kalau dari data yang kami terima kurang lebih 5.000 warga belajar di 12 PKBM. Terdiri dari jenjang SD, SMP dan SMA/sederajat,” ungkapnya.
Data tersebut, kata dia, masih sementara. Diperkirakan pihaknya masih ada yang belum terdata. “Ada beberapa yang putus sekolah kemudian melanjutkan di PKBM. Itu yang belum kami data,” ujarnya.
Menurutnya, PKBM berbeda dengan sekolah formal yang mendata siswanya menggunakan Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN). Sementara, PKBM tidak memiliki NISN.
Meski bukan sekolah formal yang memiliki NISN, dia menegaskan bahwa PKBM merupakan tempat menempuh pendidikan yang nantinya pun mendapatkan ijazah. Itu berlaku sejak diterbitkannya Permendikbud Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Dulu kesannya (PKBM, Red) ini abal-abal, namun sekarang tidak. Karena mereka yang menempuh pendidikan di PKBM mendapatkan ijazah,” ujarnya.
Bahkan, Dodi juga mengatakan bahwa mereka yang menempuh pendidikan di PKBM mendapatkan kurikulum yang sama dengan sekolah formal. (*/fai/fen)
