TARAKAN – Narkoba membuat penggunanya rela melakukan apa saja. Belum lama ini, misalnya, seorang pemuda rela melukai ibu kandungnya dengan senjata tajam karena tidak diberikan uang Rp 100 ribu yang dimintanya. Diduga, uang tersebut akan digunakan membeli sabu-sabu.
Minggu (14/7) lalu, sekira pukul 18.00 Wita, sepasang kekasih berinisial SB (27 dan SF (23) ditangkap jajaran Satuan Reskrim Polres Tarakan. Keduanya sempat berusaha kabur, namun berhasil ditangkap di sekitar Kelurahan Mamburungan. Keduanya diketahui telah melakukan pencurian handphone di salah satu losmen Jalan Yos Sudarso.
Terungkapnya aksi yang dilakukan sepasang kekasih itu berkat rekaman CCTV di losmen, yang akhirnya menjadi petunjuk bagi pihak kepolisian. “Kami kumpulkan bukti-bukti yang ada, mau itu dari saksi-saksi yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) maupun rekaman CCTV yang kami ambil dari losmen tersebut,” ungkap Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kanit Jatanras Sat Reskrim Ipda Dien F. Romadhoni, Selasa (16/7).
Saat melakukan aksi pencurian, SF dianggap turut membantu teman prianya, SB. Dari hasil pemeriksaan, pelaku selain mencuri di losmen Jalan Yos Sudarso, juga di rumah warga daerah Gunung Lingkas.
Modusnya, pelaku memanfaatkan kelengahan warga pada dini hari. Seperti pencurian yang dilakukan di losmen Jalan Yos Sudarso. Saat melihat kasir losmen lengah, SB pun langsung beraksi.
Menurut Dien, SB merupakan spesialis pencuri handphone. Hasil curiannya dijual. Diduga, hasil penjualan handphone dibelikan narkoba jenis sabu-sabu. Sebab, ketika ditangkap ditemukan barang bukti yang diduga sabu-sabu dalam tas SB.
“Waktu kami amankan dia membawa dua poket sabu yang rencananya dipakai happy-happy dikontrakannya,” ungkap Dien.
Akibat perbuatannya, kedua pelaku terancam Pasal 362 KUHP, dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara. Selain itu, pelaku juga terancam pasal sesuai UU Narkotika. (mrs/fen)
