Lantung Tehambur..!! Pertamina Bantah karena Eksploitasi

- Kamis, 18 Juli 2019 | 14:36 WIB

TARAKAN – Genangan minyak mentah atau lantung yang naik ke permukaan tanah atau masih tampak di sejumlah wilayah di Tarakan. Seperti di Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah, tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan.

Lantung terlihat memenuhi kolam persegi empat yang cukup panjang. Namun, kadarnya diperkirakan tidak lagi murni minyak mentah, karena telah bercampur air. Meski demikian, kemunculan lantung tetap saja menjadi sorotan, karena terkait isu lingkungan. Terlebih baunya juga cukup menyengat.

Fenomena lantung di Tarakan selama ini biasanya dikaitkan dampak kegiatan eksploitasi minyak bumi yang dilakukan sejumlah perusahan migas. Namun, hal itu dibantah Legal and Relation PT Pertamina EP Asset 5 Field Tarakan, Enrico R Hutasoit.

Menurutnya, lantung muncul secara alami pada daerah yang memiliki potensi kandungan minyak bumi. Hal itu berdasarkan hasil kajian yang diterima pihaknya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta yang dilakukan pihaknya sendiri.

“Terkait dengan apa yang terjadi di wilayah RSUD sampai Don Bosco, ya balik lagi yang mengeluarkan kajian, ya pemerintah kan, kami hanya mengonfirmasi apakah yang dikeluarkan kajian itu seusai dengan apa yang di kita. Kalau di kita yaitu memang penyebabnya adalah kegiatan alam,” beber Enrico saat ditemui awak media, (17/7).

“Jadi memang bukan hanya di Tarakan. Banyak, di Aceh juga ada, itu lumrah terjadi di wilayah kegiatan migas yang memang ada potensi migasnya. Karena patahan bawah tanah, ada gempa bumi, banyak faktor, akhirnya muncul ke permukaan bentuk seperti itu,” sambungnya.

Meski demikian, dia menyatakan pihaknya tetap berupaya mengatasi persoalan tersebut. Menurutnya, karena sudah muncul sejak dulu, pegawai sebelumnya sudah melakukan penanganan seperti membuat limbah kontrol yang di buat di sekitar aliran air.

Namun, ia memperkirakan limbah kontrol yang ada di sekitar kolam lantung di depan RSUD Tarakan, kemungkinan sudah beralih fungsi untuk hal lain. Selain itu, pihaknya pun sudah tidak memiliki akses masuk kendaraan untuk menyedot lantung tersebut karena kondisi wilayah sekitar yang sudah banyak perubahan.

“Kalau izin memang seharusnya tidak ada izin. Tapi memang karena di situ sudah ada investasi bangunan lain, ya kami tetap harus meminta berkoordinasi lebih lanjut. Yang ada setahun belakangan ini memang akses itu sudah tidak ada diberikan ke kita,” terangnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan Supriyono juga membenarkan alasan tersebut. Menurutnya, lantung yang muncul ke permukaan tanah disebabkan alam.

“Sebenarnya lantung-lantung yang berada di sekitar rumah sakit sampai di depan Kantor Wali Kota sebenarnya karena fenomena alam. Itu dia muncul bukan disebabkan oleh kegiatan produksi Pertamina,” ujar Supriyono.

Sebenarnya, kata dia, Pertamina hanya bertanggung jawab secara moral saja. Dengan ikut membantu Tarakan menanggulangi lantung. Tidak hanya Pertamina, perusahan migas lainnya seperti Medco juga dilibatkan.

“Mereka ini berbagi antara Pertamina dengan Medco. Lubang penampungan itu kan ada dua tempat, satu di SD Don Bosco, itu yang nyedot Medco, secara berkala bisa sebulan sekali, penuh disedot. Kalau di rumah sakit itu dulu di sedot, terus sejak 2017 itu mereka enggak bisa akses masuk ke situ,” bebernya.

Sebenarnya, menurut Supriyono, Pertamina bisa saja menyedot lantung tersebut. Namun membutuhkan tambahan selang yang panjang. Namun, jika ditambah selang, pompa Pertamina tidak kuat untuk menyedot. Meski menuai kendala saat ini, pihaknya berharap tetap ada upaya untuk mengatasi persoalan lantung.

Disinggung bahaya yang timbul dari lantung, menurut Supriyono, bisa saja menyebabkan kebakaran jika dilakukan dengan sengaja. Namun, sampai kemarin, terlihat masih aman dari aktivitas masyarakat. (mrs/fen)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X