TANJUNG SELOR – Rencana pembangunan pelabuhan bongkar muat barang di Pesawan, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan akan menjadi prioritas Dinas Perhubungan Kaltara untuk diusulkan di rencana induk pelabuhan nasional (RIPN).
Rencana pembangunan pelabuhan di Pesawan dianggap sudah mendesak. Sebab, untuk menggantikan peran Pelabuhan Kayan I yang lokasinya berada di wilayah perkotaan, dan sudah tidak mungkin lagi dilakukan pengembangan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kaltara Taupan Madjid, diprioritaskannya pelabuhan di Pesawan, juga karena pada 2017 dan 2018 lalu pembebasan lahan gagal dilaksanakan.
“Jadi, untuk tahun ini salah satu fokus kami pada pelabuhan Pesawan, Tanjung Selor,” ujar Taupan, Sabtu (20/7).
Dia mengaku sudah menginstruksikan jajarannya untuk mengusulkan pelabuhan di Pesawan masuk RIPN Kementerian Perhubungan. Jika sudah masuk RIPN, lanjutnya, Kemenhub akan mengevaluasi dokumen usulan yang disampaikan. Misal, detail engineering design (DED) pelabuhan, lokasinya, maupun analisis dampak lingkungannya.
“Ketika evaluasi yang mereka lakukan selesai dan pelabuhan kita dinyatakan siap untuk dikembangkan, maka berapa pun dananya mereka akan alokasikan. Tapi, mereka (Kemenhub) akan menurunkan tim terlebih dahulu,” terangnya.
Selain pelabuhan di Pesawan, pihaknya juga berupaya memasukkan rencana pembangunan pelabuhan di daerah lain. “Kalau sebelumnya pelabuhan speedboat dan feri di Bunyu sudah masuk terlebih dulu,” ujarnya.
Disebutkan, tahun ini direncanakan pembebesan lahan seluas 60 hektare untuk pembangunan pelabuhan di Peawan. Pembebasan lahan menggunakan APBD Kaltara 2019 sebesar Rp 9 miliar. (*/fai/fen)
