TANJUNG SELOR – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalimantan Utara terus bertambah. 2018 lalu, TPT Kaltara sebanyak 16.272 jiwa. Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara pada 2019 ini, TPT bertambah 4.409 jiwa.
Tingginya TPT di provinsi ke-34 ini, yang berada di atas rerata nasional, 5,1 persen, juga diakui Kepala Disnakertrans Kaltara Armin Mustapa. Bahkan, dia menyatakan bahwa pengangguran di Kaltara merupakan angkatan kerja. Yakni, usia aktif yang belum bekerja.
“Jumlah pencari kerja di Kaltara memang cukup banyak. Hal itu dipengaruhi karena Kaltara merupakan provinsi baru,” ujarnya.
Karena merupakan provinsi baru, kata dia, banyak pendatang yang mencari pekerjaan di Kaltara sehingga mengakibatkan pengangguran bertambah. Apalagi, jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan belum seimbang. Selain itu, lanjutnya, lowongan pekerjaan yang ada tidak sesuai dengan keinginan pencari kerja.
“Itu salah satu penyumbang pengangguran. Hampir semua yang datang mencari kerja. Pencari kerja dan kesempatan kerja belum seimbang,” bebernya.
Itu diketahui berdasarkan pengalaman pihaknya pada tahun lalu saat menggelar bursa kerja. Banyak pencari kerja yang mendaftar, namun jumlah lowongan terbatas.
Tahun ini, kata Armin, bursa kerja kembali digelar. Dia menyebut perusahaan yang mengikuti bursa kerja pun bertambah. Jika tahun lalu hanya 8 perusahaan, tahun ini menjadi 16 perusahaan.
“Semoga ke depannya perusahaan yang mengikuti job fair terus bertambah. Sehingga memberikan peluang kerja yang luas bagi masyarakat Kaltara,” ujarnya. (*/fai/fen)