TARAKAN – Bursa bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara mulai menjadi perbincangan. Bahkan, di media sosial beberapa figur sudah dimunculkan.
Namun, sebagian partai politik masih belum mau terang-terangan menyatakan sikap. Begitupun figur yang namanya disebut-sebut akan turut meramaikan pesta demokrasi Pilgub Kaltara, masih terkesan malu-malu memastikan siap maju di pilkada nanti.
Partai Hati Nurani Rakyat, salah satunya. Partai pimpinan Oesman Sapta Odang ini masih akan menunggu hasil proses pencalonan yang diatur dalam mekanisme partai, meskipun banyak kader potensial yang dimiliki. Meski demikian, Hanura masih memegang komitmen mengutamakan kadernya.
“Ada proses intern yang nantinya itu akan dilakukan,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Hanura Kaltara Effendhi Djuprianto, Rabu (31/7).
Menurut pria yang juga menjabat Wakil Wali Kota Tarakan ini, pihaknya sedang menghimpun nama bakal calon potensial. Kebanyakan berasal dari kader Hanura sendiri. Seperti mantan Bupati Nunukan Abdul Hafid Ahmad, ada juga Ketua DPD Hanura Kaltara Ingkong Ala, dan Wakil Gubernur Kaltara Udin Hianggio. Namun, pihaknya akan melakukan survei.
Sementara itu, Udin Hianggio yang ditemui awak media terkait kepastiannya maju di Pilgub Kaltara, masih enggan terbuka, karena masih mempertimbangkan kondisi kesehatannya.
“Saya belum ada pernyataan siap atau tidak. Saya akan melihat apakah saya sehat atau tidak. Sebab, ini harapan masyarakat, harapan partai,” ujar Udin di sela-sela menghadiri kegiatan di Tarakan, Rabu (31/7).
Selain itu, mantan Wali Kota Tarakan periode 2009-2014 itu, juga mengaku belum memastikan sikapnya kepada partai yang menginginkannya maju, karena masih melihat hasil pilihan masyarakat. Dia akan jadi salah satu kandidat jika didasari atas keinginan masyarakat, bukan kekuasaan.
“Sudah ada beberapa partai untuk mendukung saya maju, tapi saya katakan, saya akan maju apabila itu untuk kepentingan masyarakat, dan itu dasarnya adalah dari hasil survei,” ujarnya.
Karena itu, dirinya menunggu hasil survei yang akan dilakukan partai, yang berniat mendukungnya, termasuk Hanura. Meski demikian, Udin mengaku terkejut mendengar hasil survei yang sudah dilakukan salah satu tim, dimana respons masyarakat terhadap dirinya cukup bagus. Namun, Udin tidak tahu apakah survei tersebut murni pilihan masyarakat atau karena didasari dukungan tim survei tersebut kepadanya.
Disinggung apakah ketika maju tetap di posisi nomor 2 atau nomor 1, Udin mengatakan, harapan partai maupun masyarakat menginginkannya sebagai calon gubernur. Namun, jika ditempatkan sebagai calon wakil gubernur, ia pun tidak mempersoalkan. Tergantung siapa pasangannya. (mrs/fen)
