Meninggal saat Akan Diberangkatkan

- Sabtu, 3 Agustus 2019 | 16:46 WIB

TARAKAN – Pelepasan calon jamaah haji (CJH) Tarakan, Jumat (2/8), diwarnai kabar duka. Rosmiati Bade Nure, meninggal dunia di Masjid Baitul Izzah.

Menurut staf Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tarakan, Abdullah, setelah beberapa menit tiba di Masjid Baitul Izzah, Rosmiati pingsan.

Rosmiati sempat mendapat pertolongan pertama dari petugas medis yang ada di masjid tersebut. Seperti bantuan pernapasan dengan cara resusitasi jantung paru-paru atau cardiopulmonary resuscitation. Namun, karena Rosmiati belum sadarkan diri akhirnya dibawa ke RSUD Tarakan.

Tak lama kemudian, Rosmiati dinyatakan meninggal dunia. Kabar meninggalnya Rosmiati dibenarkan Wali Kota Tarakan Khairul. Bahkan, Khairul memperkirakan Rosmiati sudah meninggal saat berada di masjid.

Khairul yang mantan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan, menduga Rosmiati mengalami cardiac arrest atau henti jantung. Kemungkinan salah satu faktornya karena kelelahan.

“Itu ‘kan sudden deadt, atau cardiac arrest. Henti jantung ini ‘kan waktu kita sedikit sekali, lima menit saja kalau tidak bisa diselesaikan, ya sudah, selesai. Mungkin ibu itu tadi capek (capai). Terus tadi mungkin lari-lari atau apa, karena takut terlambat,” jelasnya.

Menurut Khairul, saat dirinya masih aktif memberikan manasik haji, ia selalu mengingatkan agar para jamaah menjaga kesehatan. Hindari terlalu capai dan stres. Terlebih jika memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan janjung.

Terkait pertolongan yang diberikan, dia melihat sudah sesuai prosedur. Hanya saja, kata dia, karena peralatan sangat terbatas saat menangani kondisi orang sakit yang membutuhkan penanganan cepat, membuat petugas medis tidak bisa berbuat banyak.

Khairul juga berpesan kepada CJH Tarakan untuk mengurangi aktivitas di luar ibadah saat nanti berada di Tanah Suci. Apalagi, cuaca di Tanah Suci dari informasi yang diperoleh Kemenag Kaltara, suhu mencapai 51 drajat celcius.

“Kurangi aktivitas yang tidak hubungannya dengan ibadah seperti berbelanja, apalagi berekreasi, nanti dulu,” ujarnya.

Sementara itu, suami Rosmiati, Abdul Rasyid Sakka, terlihat berupaya tegar dengan cobaan yang dialaminya. Ia pun tetap meluruskan niat berangkat, meski tidak didampingi istrinya. “Insya Allah kalau tidak ada halangan,” ujar pria yang tinggal di Kelurahan Selumit Pantai.

Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan Shaberah mengatakan, Rosmiati sudah mendapatkan pahala haji, karena telah berupaya menunaikan niatnya, meski belum terlaksana.

“Kalau menurut ajaran agama kita, dia sudah mendapatkan nilai-nilai haji. Karena sudah niatnya berhaji,” ujarnya.

Informasi yang diperolehnya, suami Rosmiati berniat untuk membadalkan haji atau menitipkan ibadah haji istrinya melalui orang lain yang pernah berhaji. “Kan boleh dibadalkan, dititip sama orang. Jadi orang yang sudah pernah berhaji di sana, menghajikan atas nama dia, boleh. Banyak nanti yang bisa menghajikan di sana,” ungkapnya. 

Dengan meninggalnya Rosmiati, jumlah CJH Tarakan yang meninggal sebanyak dua orang. Sebelumnya, sekira tiga minggu lalu, juga ada yang meninggal dunia bernama Ahmad Yahya Abdullah, dengan usia 73 tahun. (mrs/fen) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X